Ancang-ancang CIMB Niaga dan Bank Ina Bila Suku Bunga BI Naik Lagi

Bisnis.com,20 Okt 2022, 00:17 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan pada jumpa pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (21/3/2019). Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) diprediksi akan menaikan suku bunga acuan (BI-7 Day Reverse Repo Rate/BI7DRR) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini. PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) dan PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) pun tengah ancang-ancang menyiapkan strategi apabila suku bunga acuan BI naik.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, perseroan sejauh ini masih melakukan monitoring atas kondisi suku bunga acuan BI. "Kami lihat relationship base-nya," ujar Lani kepada Bisnis, Rabu (19/10/2022).

Meskipun, menurutnya, dengan kenaikan suku bunga acuan dari BI, biaya dana bank juga meningkat. "Dengan begitu, tidak terelakkan lagi suku bunga pinjaman juga akan naik," katanya.

Di sisi lain, CIMB Niaga telah menyiapkan sejumlah strategi menyikapi naiknya suku bunga acuan BI. Perseroan berfokus dalam memacu pertumbuhan dana murah atau current account saving account (CASA) untuk menjaga pertumbuhan pembiayaan.

Dengan memaksimalkan penghimpunan dana dari tabungan dan giro tersebut, beban dana yang dipikul CIMB Niaga makin ringan sehingga perusahaan dapat memberikan bunga yang kompetitif kepada nasabah.

Merujuk pada laporan keuangan perseroan di website, per Agustus 2022, total CASA CIMB Niaga sebesar Rp151,52 triliun, tumbuh 6,53 persen year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp143,17 triliun. Sementara itu kredit, tumbuh 4,13 persen yoy menjadi Rp141,3 triliun pada Agustus 2022.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu juga mengatakan bahwa saat ini perseroan menunggu keputusan RDG BI.

"Apabila ada kenaikan suku bunga acuan lagi, maka kami akan sesuaikan suku bunga kredit," ujarnya.

Bank Ina juga terus memacu pertumbuhan CASA. Per Juli 2022, total dana pihak ketiga Bank Ina sebesar Rp17,03 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp9,39 triliun merupakan dana murah atau sekitar 55,15 persen berasal dari tabungan dan giro.

Sebagaimana diketahui, BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen. BI juga diprediksi akan menaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyampaikan bahwa kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah BI untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.

Di samping itu, kenaikan suku bunga juga sebagai langkah untuk mengantisipasi lonjakan inflasi ke depan. Pasalnya, laju inflasi diperkirakan tetap tinggi hingga akhir tahun.

“Kami prediksi suku bunga acuan naik 50 basis poin pada RDG bulan ini, dikarenakan depresiasi rupiah dan lanjutan second round effect dari kenaikan harga BBM pada inflasi,” katanya kepada Bisnis, Rabu (19/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini