Perluas Pasar Ekspor, Kemendag Jajaki Potensi Imbal Dagang

Bisnis.com,21 Okt 2022, 10:16 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, TANGERANG – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya membuka dan memperluas pasar ekspor ke berbagai negara, baik melalui kerja sama perjanjian dagang maupun imbal dagang.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menyampaikan, akan terus berusaha semaksimal mungkin dalam memperluas pasar ekspor Indonesia melalui berbagai perjanjian dagang.

“Itu yang kami coba lakukan, kami upayakan semaksimal mungkin membuka pasar dengan menginisiasi lagi perjanjian dagang apakah itu PTA [preferential trade agreement] atau FTA [free trade agreement] dan sebagainya. Tadi salah satunya juga kami tawarkan mekanisme imbal dagang,” ujarnya saat ditemui di Tangerang, Kamis (20/10/2022).

Bukan tanpa sebab mekanisme imbal dagang dipilih. Menurut Didi, mekanisme imbal dagang tersebut menjadi solusi memperluas ekspor dengan cara yang lebih mudah dan cepat daripada melalui comprehensive economic partnership agreement (CEPA).

“Adapun, bagi negara yang mohon maaf devisanya terbatas, ini akan bisa memberikan solusi untuk kita bertukar produk jadi semakin luas pasarnya,” lanjutnya.

Bahkan, untuk wilayah Afrika, Didi menyampaikan ada potensi kedua pihak untuk melakukan imbal dagang. Seperti halnya yang dikatakan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) bahwa lebih dari 1 miliar jiwa di Afrika memiliki potensi yang besar untuk membelanjakan uangnya.

“Timur Tengah dan Afrika itu banyak orangnya dan punya uang. Kami terus membuka pasar yang memiliki potensi, kami buka toll ways-nya lewat perjanjian,” ujar Zulhas.

Pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2022, Zulhas juga menyampaikan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Jepang untuk rencana imbal dagang antarpelaku usaha kedua negara untuk produk cangkang kernel kelapa sawit, pupuk, dan ban mobil dari Indonesia dengan produk susu olahan dari Jepang.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan juga telah membuka jalan untuk mempermudah produk Indonesia masuk ke pasar dunia. Hal tersebut Kemendag lakukan dengan meneken 27 perundingan perjanjian perdagangan internasional. Selain itu. juga terdapat 17 perjanjian dagang yang sedang berjalan dan 18 perjanjian dalam tahap eksplorasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini