Kerja Sama Imbal Dagang RI dan 3 Negara Ditargetkan Terlaksana 2023

Bisnis.com,21 Okt 2022, 18:03 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, TANGERANG - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus menggenjot perdagangan ekspor salah satunya melalui kerja sama imbal dagang bersama PT Trade Barter Indonesia (TBI) sebagai Badan Pelaksana.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Didi Sumedi menyampaikan mekanisme imbal dagang dinilai lebih mudah untuk memperluas pasar terutama setelah pandemi Covid-19. 

"Imbal dagang menjadi inisiatif baru bagi pelaku bisnis yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif transaksi selain konvensional. Hal ini digagas untuk menggenjot perdagangan pasca merebaknya Covid-19 dan membantu pemulihan ekonomi Indonesia," kata Didi saat membuka Seminar Imbal Dagang dalam Rangkaian Trade Expo Indonesia (TEI) 2022, Jumat (21/10/2022).

Dalam seminar tersebut, terdapat tiga negara yang melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan PT Trade Barter Indonesia, yaitu Jepang dengan Japan Agriculture Hokkaido, China (Prestige International Trading Company Ltd.) dan Filipina (Asian Phyrocem Tech Incorporated).

Didi berharap kerja sama imbal dagang dengan ketiga negara tersebut dapat segera terlaksana pada awal 2023 mendatang. 

"Semoga dengan komitmen awal ini, kedua pelaku usaha akhirnya bisa melakukan transaksi nyata di awal 2023," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT TBI Hendra Hartono menyampaikan pihaknya akan fokus menjalin kerja sama imbal dagang dengan negara-negara di Asia, Eropa, Afrika, Amerika, hingga Australia. 

"Kami akan fokus ke Asia seperti India, Thailand, Saudi Arabia, China, Jepang, dan Filipina. Di Eropa ada Spanyol, Prancis, Italia, Rusia, Ceko, Polandia, dan Slovakia," ujarnya.

Adapun, PT TBI juga akan menyasar Mozambique di Afrika, serta Amerika Serikat, Kanada, Brazil, Chili, serta Panama.

Dia mengungkapkan fokus produk yang akan ditawarkan kepada negara-negara tersebut antara lain perhiasan, fiber optik, essential oil, detergen, furnitur, produk elektrik, selimut, alas kaki, bumbu makanan, jus buah, kertas, teh, kereta, suku cadang mobil, karet, emas dan produk tambang, hingga produk pertahanan militer.

Sebagai informasi, pada 2021 Kemendag dengan program imbal dagang secara business to business (B2B) telah menawarkan ke 38 negara dan 6 negara, yakni Rusia, Jerman, Belanda, Turki, Hungaria, Filipina (gabung dengan Meksiko) setuju untuk melakukan komitmen awal.

Pada hari sebelumnya di TEI 2022, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Jepang untuk rencana imbal dagang antarpelaku usaha kedua negara untuk produk cangkang kernel kelapa sawit, pupuk, dan ban mobil dari Indonesia dengan produk susu olahan dari Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini