Ada 28 Negara Antre Jadi Pasien IMF, Bagaimana Indonesia? Ini Kata BI

Bisnis.com,21 Okt 2022, 12:25 WIB
Penulis: Maria Elena
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyampaikan bahwa kondisi perekonomian Indonesia, termasuk sektor keuangan, masih tetap terjaga stabil.

Destry mengatakan, pada pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) pertengahan Oktober lalu, disampaikan bahwa sebanyak 28 negara saat ini tengah mengajukan bantuan keuangan dari lembaga tersebut.

“Saat ini sudah ada 28 negara yang mengajukan bantuan keuangan dari IMF. Bagaimana dengan Indonesia? Alhamdulillah sejauh ini kita masih dalam posisi yang cukup baik,” kata dia dalam acara Peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan No. 39, Jumat (21/10/2022).

Destry menjelaskan, perekonomian Indonesia yang masih sangat baik tercermin dari pertumbuhan ekonomi kuartal II/2022 yang tercatat sebesar 5,44 persen.

Pertumbuhan yang kuat tersebut didukung oleh membaiknya konsumsi masyarakat, investasi serta kinerja ekspor yang meningkat tinggi.

“Perekonomian kita di kuartal II/2022 kemarin masih bisa tumbuh diatas 5 persen dan kami perkirakan sepanjang 2022 perekonomian masih akan tumbuh pada kisaran 4,5—5,3 persen,” katanya.

Meski demikian, Destry mengatakan gejolak dan volatilitas ekonomi global yang terjadi saat ini dan diperkirakan masih terus berlangsung kedepannya perlu untuk diwaspadai.

Pasalnya, perlambatan ekonomi ekonomi global tentunya akan memberikan dampak bagi perekonomian domestik. “Namun kita harus optimis karena Indonesia memiliki daya dukung ekonomi yang bervariasi dan solid, ditambah perekonomian domestik yang kuat ditopang oleh konsumsi masyarakat dan potensi ekonomi yang luar biasa,” jelasnya.

Dia menambahkan, perekonomian Indonesia menghadapi tekanan inflasi yang tinggi. Namun, kondisi ini dialami oleh banyak negara di dunia. Tingkat inflasi yang mencapai 5,95 persen secara tahunan pada September 2022 kata Destry masih tetap terjaga.

Hingga akhir tahun, dengan tekanan inflasi global yang masih cukup tinggi di sektor pangan dan energi, tingkat inflasi masih diperkirakan akan melebihi batas atas target BI 4 persen.

“Karena itu, sinergi kebijakan dalam rangka menangani stabilitas ini dan mendorong pemulihan ekonomi sangat diharapkan sekali,” kata Destry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini