Situs LIB Diretas, Hacker Tinggalkan Pesan untuk Sepak Bola Indonesia

Bisnis.com,23 Okt 2022, 19:44 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita (kiri) dan Direktur Operasional LIB Sudjarno memberikan keterangan mengenai perkembangan persiapan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 di Kantor LIB, Jakarta, Rabu (13/7/2022)./Antara. Situs LIB Diretas, Hacker Tinggalkan Pesan untuk Sepak Bola Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Situs milik PT Liga Indonesia Baru (LIB) diretas pada hari ini, Minggu (23/10/222). Pantauan Bisnis saat membuka ligaindonesiabaru.com pada pukul 19.15 WIB, halaman depannya didominasi dengan warna hitam.

Peretas meninggalkan identitas sebagai 4ALM05TH3V!L dan Black_X12 dari Hidden Ghost Team. Tak hanya itu, mereka juga meninggalkan pesan keprihatinan kepada sepak bola Indonesia saat ini.

“RIP sepak bola Indonesia. Yaelah mending bubarin aja,” tulis mereka.

Tak sampai situ, di satu sisi mereka menyalahkan aparat kepolisian karena situasi sepak bola saat ini. Di sisi lain, mereka juga menyalahkan para suporter yang dirasa terlalu bersemangat membela timnya.

"Aparatnya ga negertiin, supporternya norak, belain tim bola kayak bela agama sama negara saja blok!” lanjut mereka.

Tangkapan gambar di laman PT Liga Indonesia Baru. /Ligaindonesiabaru.com

LIB sendiri merupakan perusahaan yang bertanggung jawab menyelenggarakan kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia, Liga 1. Sebelumnya, Direktur LIB Akhmad Hadian Lukita ditetapkan sebagai tersangka akibat Tragedi Kanjuruhan.

Sebagai informasi, pada awal Oktober lalu, terjadi huru-hara di Stadion Kanjuruhan Malang pasca-pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Setelah pertandingan, beberapa suporter Arema masuk ke lapangan. Keadaan diperparah ketika aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton. Akibatnya, banyak penonton yang berdesak keluar.

Setidaknya, ada 133 korban yang meninggal dunia akibat Tragedi Kanjuruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini