Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham Panin Group dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) melejit dalam sepekan ini seiring dengan kabar akusisi PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) oleh Mitsubishi UF Financial Group Inc. (MUFG). Disebutkan MUFG masih harus bersaing dengan Sumitomo Mitsui Financial Group.
Sebagai gambaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu cenderung menguat. Data Bursa Efek Indonesia mencatat dalam periode 17-21 Oktober 2022 IHSG meningkat sebesar 2,98 persen atau ditutup berada posisi 7.017,771 dari level 6.814,530 pada penutupan pekan sebelumnya.
Saat IHSG melonjak ini, harga saham emiten kelompok Panin melesat tajam. Pada penutupan hari, saham Bank Panin mencapai rekor tertinggi sepanjang tercatat di bursa menjadi Rp2.730 per lembar. Meski naik 3,80 persen secara harian, dalam sepekan ini harga saham PNBN naik 13,75 persen. Saham PNBN juga melesat 254,55 persen secara year–to–date (ytd).
Begitu juga dengan PT Panin Financial Tbk. (PNLF) yang naik 4,93 persen ke level Rp745 secara harian. Dalam sepekan PNLF naik 17,32 persen dan secara ytd naik 333,14 persen.
Lalu, PT Paninvest Tbk. (PNIN) naik 12,98 persen ke level Rp1.915 per lembar. Dalam sepekan PNIN naik 18,58 persen dan secara ytd naik 181,62 persen.
PT Panin Dubai Syariah Bank Tbk. (PNBS) juga menguat jadi Rp95 per lembar. Dalam sepekan, saham PNBS naik 6,74 persen. Sementara, secara ytd naik 11,76 persen.
Selain Panin Group, saham BDMN yang dimiliki oleh MUFG naik 10,97 persen ke level Rp3.440 per lembar. Dalam sepekan, harga saham BDMN naik 14,67 persen, sedangkan secara ytd naik 46,38 persen.
Sebelumnya, Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan bahwa dalam sepekan ini, harga saham terpengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikan suku bunga acuan 50 basis poin (bps). Namun, respon IHSG terhadap kebijakan itu positif.
Di sisi lain, kenaikan harga saham Panin Group dan BDMN ini mulai mencuat sejak muncul kabar akuisisi PNBN oleh Sumitomo Mitsui Financial Group dan MUFG.
Desas-desus terkait pendekatan akuisisi yang dilakukan Sumitomo Mitsui bermula ketika sumber dalam pemberitaan Bloomberg menyebutkan Sumitomo akan bersaing dengan MUFG untuk menjadi pengendali saham PNBN.
Sumber tanpa nama itu menuturkan kedua perusahaan finansial asal Jepang tersebut tengah bekerja dengan penasihat investasi dan mempelajari dokumen yang disediakan sebelum beranjak ke perjanjian penawaran yang mengikat (conditional sale purchase agreement/CSPA).
Sementara itu, pertimbangan penjualan dikabarkan masih berlangsung dan belum memiliki keputusan akhir. Sumber Bloomberg tersebut juga menyatakan bahwa saat ini semua pihak sedang mempertimbangkan rencana terbaik.
MUFG sendiri dinilai sebagai kandidat terkuat dalam persaingan menjadi pengendali saham Bank Panin. MUFG juga diketahui merupakan pemegang saham pengendali BDMN dengan kepemilikan 92,47 persen.
Dilihat dari sisi kinerja, PNBN sepanjang paruh pertama 2022 berhasil meraup laba bersih sebesar Rp1,6 triliun atau naik 10,45 persen year-on-year (yoy). Kenaikan pendapatan bunga bersih dan turunnya beban bunga jadi faktor kunci kenaikan laba perseroan.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan pada kuartal II/2022 pendapatan bunga bersih perseroan mencapai Rp5,04 triliun, naik 3,85 persen yoy. Adapun beban bunga berhasil dipangkas 31,33 persen yoy menjadi Rp1,84 triliun.
Sedangkan, BDMN tercatat membukukan laba bersih secara bank only sebesar Rp1,7 triliun pada semester I/2022 atau tumbuh 70 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yoy.
Pertumbuhan kredit Bank Danamon sebesar 7 persen secara ytd menuju angka Rp105,8 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BDMN turut mengalami pertumbuhan secara ytd atau dari Rp121 triliun pada akhir Desember 2021 menjadi Rp122,7 triliun pada semester I/2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel