Pengembang Usul Bikin MRT di Jawa Barat, Ridwan Kamil Bilang Begini

Bisnis.com,24 Okt 2022, 14:31 WIB
Penulis: Afiffah Rahmah Nurdifa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pemaparan pada diskusi webinar Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/1/2021). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menanggapi usulan pengembang membangun proyek mass rapid transit atau MRT di daerah Jawa Barat.

Ridwan Kamil mengungkapkan ada pengembang yang secara langsung mengusulkan pembangunan MRT di wilayah Bekasi-Karawang. Pasalnya, pembangunan MRT dinilai bakal memberikan dampak positif terhadap properti di Jabar.

Dia pun meminta para pengembang untuk melakukan kajian lebih mendalam terkait usulan pembangunan MRT agar jangan sampai menjadi proyek gagal. Pasalnya, proyek MRT membutuhkan biaya yang sangat besar.

"Tentukan rutenya mau mulai dari mana, kan MRT bukan interregion. MRT itu Rp1 triliun per kilometer. Kalau 22 km mungkin pemerintah daerah nggak akan kuat. Semua pembangunan MRT itu pun biaya federal pemerintah pusat," kata Ridwan Kamil di Fablab Correctio Jababeka, Cikarang, Jumat (21/10/2022).

Dia mengatakan pembangunan MRT di DKI Jakarta dinilai berhasil karena memang populasi di DKI telah mumpuni. Dia pun memberi contoh pembangunan transportasi massal yang kini sepi penumpang yaitu LRT Palembang.

Sebelumnya, dia menyebut LRT Palembang yang dibangun dengan biaya Rp9 triliun sebagai proyek transportasi massal yang gagal karena salah dalam orientasi keputusannya.

"Its a tricky decision, [MRT] sudah sangat dibutuhkan apa belum? Saya kasih tahu kegagalan decision Rp9 triliun itu LRT Palembang. Decision based-nya political decision, not planning decision," kata Kang Emil, dikutip Senin (24/10/2022).

Ridwan Kamil menyebut LRT Palembang dibangun hanya untuk menyukseskan gelaran Asian Games 2018 yang memerlukan koneksi dari Palembang ke Jakabaring.

Di sisi lain, dia mengaku sempat mengkritik pembangunan LRT yang disebutnya belum dibutuhkan untuk masyarakat di daerah tersebut. Namun, opininya kalah dengan kepentingan politik untuk menyukseskan event Asian Games yang amat kuat.

Kala itu, Kang Emil menegaskan LRT belum begitu dibutuhkan, tapi proyek tetap berjalan. Kini, proyek senilai Rp9 triliun tersebut diklaim sepi penumpang.

"Makanya bapak minta ada MRT itu, populasinya sudah mencukupi nggak? Kalau belum mencukupi kita pilih yang intermediate dulu busway dulu kah atau yang lain," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini