Waskita (WSKT) Tambah Portofolio Proyek IKN, Kantongi Rp1,35 Triliun

Bisnis.com,25 Okt 2022, 11:30 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Karyawan beraktivitas disekitar logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) memenangkan paket tender pembangunan kawasan Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara senilai Rp1,35 triliun.

Proyek ini menambah jumlah koleksi WSKT dalam proyek IKN dengan total nilai Rp2,52 triliun.

Berdasarkan data LPSE Kementerian PUPR pada Senin (24/10/2022), Waskita Karya memenangkan proyek pembangunan bangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan di IKN Nusantara dengan nilai pagu paket Rp1,38 triliun.

Waskita Karya terpilih menjadi pemenang proyek tersebut dengan harga penawaran Rp1,35 triliun. Kementerian PUPR menyatakan proses yang berlangsung saat ini yaitu tengah dalam tahapan masa sanggah hingga nanti dilakukan penandatanganan kontrak pada 28 Oktober 2022.

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Novianto Ari Nugroho menjelaskan beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan September 2022. Adapun, terdapat dua proyek IKN yang sudah digenggamnya dengan nilai total Rp1,17 triliun.

Di antaranya Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang senilai Rp990 miliar dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp182 miliar.

"Adanya partisipasi pada proyek IKN dan didukung dengan tingkat winning rate sebesar 26,67 persen selama 9 bulan 2022 menjadikan perseroan lebih optimis bahwa pencapaian NKB akan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebesar Rp20–Rp30 triliun pada tahun ini,” ujar Novi.

Novianto juga menambahkan penyelesaian jalan tol juga dapat meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, hal ini dapat memperlancar proses strategic partnership agar investor mau bekerjasama dalam akselerasi pembangunan infrastruktur.

Sebelumnya, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan proyek pembangunan Istana Negara hingga saat ini masih belum berkontrak. Dia menjelaskan proyek tersebut masih dalam proses lelang oleh Kementerian PUPR.

"Masih masa sanggah, minimal 5 hari kerja [setelah penetapan pemenang]," jelasnya.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga menjelaskan pada bulan ini Kementerian PUPR menargetkan untuk menyelesaikan tender yang telah dimulai sejak Juli 2022 lalu. 

Dia mengatakan pada November 2022, paket pekerjaan Istana Negara dan Kawasan Istana Kepresidenan sudah mulai mobilisasi untuk konstruksi. "November kita upayakan mulai [konstruksi]," ungkap Danis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini