Xi Jinping Presiden Tiga Periode, Saham China di AS Anjlok

Bisnis.com,25 Okt 2022, 15:00 WIB
Penulis: Asahi Asry Larasati
Presiden China Xi Jinping melambaikan tangan di Beijing, China, 1 Juli 2021. China akan menyumbang dua miliar dosis vaksin dan 100 juta dolar untuk membantu negara-negara berkembang./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Saham perusahaan China yang terdaftar di Amerika Serikat (AS) anjlok setelah Xi Jinping ditetapkan sebagai Presiden China tiga periode dan akan melanjutkan pendekatan ideologinya dengan mengorbankan pertumbuhan ekonomi.

Dilansir dari BBC pada Selasa (25/10/2022), saham teknologi China Alibaba turun lebih dari 12 persen di New York. Perusahaan internet Baidu sudah kehilangan 12,6 persen, sementara platform e-commerce Pinduoduo anjlok hampir 25 persen.

Penurunan ini terjadi setelah Partai Komunis China yang berkuasa menyelesaikan kongres dua kali satu dekade pada hari Minggu (23/10/2022). Selain itu, para investor juga khawatir ekonomi terbesar kedua di dunia itu akan tertahan oleh pembatasan secara ketat covid-19.

Seperti diketahui, selama acara selama seminggu, Presiden Xi Jinping, yang mengamankan masa jabatan ketiga yang bersejarah, tidak memberikan batas waktu untuk pelonggaran langkah-langkah ketat negara itu untuk memperlambat penyebaran Covid-19.

Kebijakan Zero Covid telah membuat beberapa kota terbesar China di-lockdown, termasuk pusat keuangan, manufaktur, dan pengiriman Shanghai.

BNP Paribas Asset Management Minyue Liu mengatakan ekonomi China sedang menghadapi stimulus kebijakan dan berbagai hambatan pertumbuhan termasuk pembatasan covid-19, sehingga berpengaruh pada penurunan pasar properti dan ekspor yang melambat,

"Kami berharap pemerintah China segera menghadapi tekanan domestik yang berkelanjutan pada kebijakan Zero Covid," jelasnya.

Pasar saham di Hong Kong dan China kembali menguat setelah tergelincir pada hari sebelumnya. Sebelumnya, Indeks acuan Hang Seng Hong Kong kehilangan lebih dari 6 persen pada hari Senin, sementara Shanghai Composite ditutup 2 persen lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini