Bisnis.com, JAKARTA — Kredit investasi yang disalurkan perbankan ke sektor pertambangan dan penggalian terus melesat. Pada September 2022, kredit investasi yang disalurkan bank ke sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 65,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Melanjutkan tren pertumbuhan yang telah terjadi sejak 10 bulan lalu atau sejak November 2021.
Dalam laporan Analisis Uang Beredar September 2022, pada November 2021, kredit investasi yang disalurkan bank ke sektor ini tumbuh 26,4 persen dan menjadi yang tertinggi dibandingkan kredit investasi di sektor lain. Selama 10 bulan sektor pertambangan menjadi jawara sebagai sektor yang mengalami pertumbuhan kredit investasi terbesar di Indonesia.
Sektor lain yang mengalami pertumbuhan kredit investasi yang signifikan pada September 2022 adalah sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan (31,9 persen yoy) dan sektor pengolahan (19,6 persen).
Tidak hanya makin gencar dalam melakukan ekspansi, perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan dan penggalian juga terus menambah modal kerja. Per September 2022, kredit modal kerja yang disalurkan bank ke sektor pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 33,4 persen yoy, tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya.
Pada urutan kedua dan ketiga, ditempati oleh sektor pertanian, peternakan kehutanan dan perikanan (21,6 persen yoy) dan sektor Keuangan, real estate, dan Jasa Perusahaan (19,2 persen yoy).
Dalam laporan yang sama diketahui juga, meski menempati urutan pertama untuk pertumbuhan kredit investasi dan modal kerja pada September, dibandingkan dengan Agustus 2022 pertumbuhan kredit investasi dan modal kerja sektor pertambangan dan penggalian cenderung melandai.
Pada Agustus 2022, pertumbuhan kredit investasi dan modal kerja untuk sektor pertambangan dan penggalian, masing-masing sebesar 67,6 persen yoy dan 34,5 persen yoy. Secara nilai, kredit investasi dan modal kerja yang disalurkan perbankan ke sektor pertambangan dan penggalian masing-masing sebesar Rp100,3 triliun, dan Rp99 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel