Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation menggelar program tahunan bertajuk DBS Foundation Social Enterprise Grant yang memberikan bantuan dana hibah hingga S$250 ribu atau Rp2,7 miliar kepada wirausahawan berdampak sosial.
Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan program ini digelar DBS Foundation untuk mendukung wirausahawan sosial agar terus berkembang.
"Kita berikan pendanaan agar bisnis mereka berjalan dan berkembang. Karena, kalau tidak berjalan, dampak sosial yang mereka ciptakan tidak tercapai," ujarnya dalam acara kunjungan ke fasilitas produksi Tridi Oasis pada Selasa (25/10/2022).
Menurutnya, program tersebut rutin diberikan setiap tahunnya kepada wirausahawan sosial. Wirausahawan terpilih akan mendapatkan kesempatan pengembangan melalui mentoring atau kelas. Kemudian, wirausahawan tersebut akan mendapatkan dana hibah hingga Rp2,7 miliar.
Lebih lanjut, DBS Foundation menetapkan sejumlah kriteria wirausahawan yang dicarinya. Pertama, perusahaan sosial terdaftar di Singapura, China, Indonesia, India, Hong Kong, atau Taiwan.
Kedua, model bisnis yang layak, rekam jejak penjualan yang terbuktikan, serta mencapai profitabilitas. Ketiga, mempunyai solusi inovatif untuk mengatasi masalah sosial atau lingkungan yang kritis.
Keempat, mempunyai rencana bisnis yang kuat untuk menskalakan operasi, dampak, dan jangkauannya. Kelima, mempunyai kerangka kerja untuk mengukur dan melacak metrik utama, seperti indikator pertumbuhan, keuangan, jangkauan, serta dampak.
Keenam, mempunyai karakter kepemimpinan yang kuat dan pengalaman tim dengan komitmen yang jelas untuk membangun bisnis yang berkelanjutan.
Sementara itu, ada sejumlah contoh bidang yang bisa dijalankan wirausahawan, misalnya di bidang peningkatan kehidupan dan penghidupan kelompok marjinal. Kemudian, bidang bisnis yang berdampak pada lingkungan, seperti mengurangi emisi karbon dan jejak kaki.
Lalu, wirausahawan memberikan dampak pada ekonomi sirkular yang mengurangi limbah dan meregenerasi sumber daya. Selain itu, wirausahawan yang bergerak di bidang zero food waste, seperti mengurangi kehilangan makanan di sepanjang rantai pasokan dan mendaur ulang sisa makanan.
Selain dengan memberikan dana hibah, Bank DBS Indonesia juga gencar memberikan pinjaman kepada perusahaan berdasarkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Hingga saat ini Bank DBS Indonesia telah mencatatkan penyaluran pinjaman untuk sektor ESG senilai Rp2 triliun.
Director of Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan hingga saat ini ada sejumlah pembiayaan yang diberikan oleh Bank DBS Indonesia terkait ESG.
"Bank DBS Indonesia misalnya telah menyalurkan pinjaman [loan facility] jangka pendek senilai Rp500 miliar kepada startup perikanan eFishery," katanya.
Dia menuturkan pembiayaan tersebut telah masuk dalam prinsip-prinsip ESG untuk segmen sosial, khususnya bagi kesejahteraan pembudidaya ikan eFishery.
Bank DBS Indonesia juga telah menandatangani fasilitas pinjaman senilai Rp394,14 miliar (US$27,5 juta) dengan PT Jaya Bumi Paser (JBP), anak usaha Indika Energy.
"Kerja sama antara Bank DBS Indonesia dan Indika Energy merupakan transisi pembiayaan untuk mendanai proyek pengembangan sumber energi baru dan terbarukan berbasis biomassa yaitu wood pellet yang akan dilakukan oleh JBP," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel