Bisnis.com, PADANG - Kementerian PUPR telah memerintahkan PT Hutama Karya untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Padang - Pekanbaru, Seksi I Padang - Sicincin.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumbar Medi Iswandi mengatakan kepastian itu disampaikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam pertemuan dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi pada pekan lalu di Jakarta.
"Pembangunan jalan Tol Padang - Sicincin dipastikan akan kembali dimulai pengerjaannya menyusul disposisi Menteri PUPR Basuki dengan nomor agenda 4579/EM/22 kepada Sekjen PUPR, Dirjen Bina Marga dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) untuk memerintahkan PT Hutama Karya agar melanjutkan pelaksanaan pekerjaan pembangunan," ujar Medi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/10/2022).
Dia menyampaikan dalam pertemuan itu Gubernur Sumbar melaporkan progres fasilitasi pembebasan lahan tol Padang - Sicincin yang sudah mencapai 81,16 persen.
"Menteri PUPR merespon baik informasi yang disampaikan Gubernur Sumbar, dan meminta gubernur menyurati agar pembangunan dapat dilanjutkan," katanya.
Medi menegaskan Pemprov Sumbar sangat berharap pembangunan jalan tol Padang - Pekanbaru untuk wilayah Sumbar bisa tuntas pembebasan lahannya, sehingga pengerjaan pun bisa dilakukan dengan cepat.
"Kita akan berupaya maksimal memfasilitasi pembebasan lahan untuk tol ini dan ditargetkan fasilitasi pembebasan lahan ini dapat diselesaikan pada bulan Desember 2022 ini. Kondisi sampai tanggal 25 Oktober 2022 sudah mencapai 84,65 persen," sebut Medi.
Selain terus mengupayakan pembebasan lahan untuk jalan tol Padang - Sicincin, Pemprov Sumbar sebelumnya juga telah mengusulkan untuk pembangunan feeder tol Solok Selatan - Dharmasraya - Rengat, dan hal itu mendapatkan dukungan dari Kementerian PUPR.
Medi mengatakan sebelumnya pembangunan feeder tol itu telah dirancang oleh Pemerintah Kabupaten Dharmasraya. Namun setelah dikaji kembali, feeder tol itu memasukkan Kabupaten Solok Selatan.
"Jadi di Sumbar pembangunan feeder tol Padang - Sicincin, dan satu lagi feeder tol yg juga mendapat dukungan dari Kementerian PUPR yaitu Rengat, Dharmasraya sampai ke Solok Selatan yang sudah disampaikan usulan kepada pak menteri oleh pak gubernur," katanya.
Medi menjelaskan perlunya pembangunan feeder tol Solok Selatan - Rengat itu, karena adanya potensi ekonomi yang besar di daerah tersebut.
Menurutnya setiap daerah memiliki potensi berbeda -beda. Baik itu sumber daya alam maupun potensi lainnya. Kebutuhan manusia untuk memenuhi kehidupannya juga selalu berubah.
"Makanya transportasi sangat penting bagi kita karena belum tentu semua kebutuhan itu terdapat dalam satu daerah saja. Faktor ini mempengaruhi manusia dan barang untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain," ujarnya.
Medi menjelaskan dalam kerangka makro-ekonomi, sarana transportasi terutama jalan-jembatan merupakan tulang punggung perekonomian. Baik regional maupun lokal di perkotaan maupun pedesaan.
Apalagi transportasi memiliki sifat sistem jaringan. Kinerja pelayanan transportasi sangat dipengaruhi integrasi dan keterpaduan jaringan jalan.
Untuk itu, sarana transportasi memegang peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara satu daerah dengan daerah lain.
"Distribusi barang, manusia, dan lain-lain akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana
mestinya. Sehingga dapat menjadi salah satu sarana mengintegrasikan berbagai wilayah," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel