Rugi Belum Tertutup, Bank Neo (BBYB) Kebut Rights Issue

Bisnis.com,26 Okt 2022, 23:15 WIB
Penulis: Artha Adventy
Karyawan melayani nasabah di Digital Lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta. BBYB menargetkan rights issue rampung pada kuartal IV/2022. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Bank Digital PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) kembali mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal III 2022.

Namun meski BBYB berhasil membukukan laba sebesar Rp 10,1 miliar, keuntungan tersebut hanya mampu mengurangi rugi bersih per September 2022 menjadi Rp 601,2 miliar.

Dari sisi Fee Based Income BBYB di kuartal III 2022 naik sebesar 342,03 persen menjadi Rp254,14 miliar dibandingkan kuartal III 2021 yang hanya sebesar Rp57,49 miliar. Sedangkan dari sisi penyaluran Kredit, di posisi kuartal III 2022 BBYB mencatatkan pertumbuhan total kredit yang cukup signifikan yaitu sebesar 131,77 persen senilai Rp8,9 triliun dalam tahunan.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan eksistensi BBYB semakin nyata ditopang oleh kinerja positif yang berkelanjutan sebagai solusi bagi kebutuhan nasabah.

“Saat ini kami di tengah-tengah proses pelaksanaan Right Issue dan tentunya akan rampung di Kuartal IV tahun ini. Saya percaya bahwa semua pencapaian kami sejauh ini menjadi bukti nyata bahwa fundamental bisnis dan keuangan BNC semakin kuat dari waktu ke waktu,” kata Tjandra dalam keterangan resmi, Rabu (26/10/2022).

Pertumbuhan yang tercatat dalam laporan keuangan BBYB tersebut menjadikan pendapatan bunga bersih (NII) BNC secara year on year (yoy) September 2022 tumbuh secara signifikan, yaitu sebesar 350,78 persen atau menjadi Rp1,089 triliun jika dibandingkan dengan posisi September tahun 2021 yang sebesar Rp241,8 miliar.

Liabilitas bank digital ini mencapai Rp13.74 triliun dan ekuitas mencapai Rp2,25 triliun. Sedangkan di sisi Aset BBYB telah mencapai Rp15,9 triliun atau naik sebesar 98,75 persen secara yoy dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar Rp8,1 triliun.

Sebagai informas BBYB melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue. Perusahaan yang dikendalikan kelompok Akulaku dan Gozco ini bersiap menerbitkan sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham baru pada kuartal IV/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini