Bisnis.com, JAKARTA — Bank digital besutan Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) mampu membukukan laba bersih sebesar Rp209,02 miliar pada kuartal III/2022. Perolehan ini melesat 812 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan laporan keuangan Allo Bank, penopang pertumbuhan laba disumbang oleh pendapatan bunga yang tumbuh 286 persen yoy menjadi Rp492 miliar. Kenaikan ini mampu mengompensasi beban bunga yang terkerek 16 persen yoy menjadi Rp86,17 miliar.
Alhasil, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) dari emiten bank bersandi saham BBHI tersebut melonjak sebesar 659 persen yoy menuju Rp406,08 miliar.
Di sisi lain, beban operasional BBHI juga meningkat. Tercatat beban yang dipikul perseroan mencapai Rp132,03 miliar, naik 344 persen yoy. Ongkos promosi menjadi kontributor utama beban operasional dengan capaian Rp90,13 miliar atau naik dari tahun sebelumnya Rp108 juta.
Akan tetapi bank digital ini meraup Rp118,01 miliar dari pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang melonjak lebih dari 183 kali lipat secara tahunan, sehingga laba operasional BBHI masih tumbuh, dari Rp23,7 juta per September 2021 menjadi Rp274,05 pada periode yang sama tahun ini.
“Kami telah mencapai banyak hal sebagai bank digital dengan terus mengoptimalkan ekosistem bisnis CT Corp, pemegang saham strategis kami dan bisnis ritel terkemuka lainnya di Indonesia,” ujar Presiden Direktur Allo Bank Indra Utoyo dalam siaran pers, Kamis (27/10/2022).
Capaian profitabilitas Allo Bank juga diikuti dengan pertumbuhan kredit dan kemampuan perseroan dalam menghimpun dana masyarakat. Kredit yang disalurkan BBHI hingga kuartal III/2022 tembus Rp7,15 triliun, melejit 247 persen secara tahunan.
Perolehan kredit turut membawa aset perseroan melambung 54 persen secara tahunan menuju posisi Rp10,59 triliun atau dari Rp6,89 triliun pada sembilan bulan pertama 2021.
Di sisi lain, total dana pihak ketiga (DPK) Allo Bank mencapai Rp4,07 triliun, naik 84 persen dari periode yang sama tahun lalu. Penopang pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan tabungan sebesar 236 persen menjadi Rp257,02 miliar.
Setelah serangkaian right issue pada 2021 dan 2022, posisi ekuitas perseroan tumbuh menjadi Rp6,32 triliun per akhir September 2022. Capaian ini menjadikan Allo Bank sebagai salah satu bank digital dengan permodalan paling baik di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel