Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Bank Pan Indonesia Tbk. atau Bank Panin (PNBN) sempat melejit pada pekan lalu seiring kabar akusisi oleh Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG). Akan tetapi, sepekan ini kinerja saham PNBN jeblok.
Berdasarkan data RTI Business, pada penutupan perdagangan Jumat (28/10/2022), harga saham PNBN turun 6,90 persen ke level Rp2.430 atau mengalami auto reject bawah (ARB).
Selama periode perdagangan pekan ini (24-28 Oktober 2022), harga saham PNBN turun 10,99 persen. Sedangkan, sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) masih tumbuh 219,74 persen.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo mengatakan, harga saham PNBN pada periode perdagangan pekan ini sedang berada di fase koreksinya, terlihat dari bergeraknya indikator MACD ke bawah dan hendak membentuk death cross.
Koreksi harga saham PNBN ini juga diperkirakan akan berlanjut pada periode perdagangan berikutnya. "Harga kemungkinan besar akan terkoreksi ke rentang Rp2.060-Rp2.210," ujarnya kepada Bisnis pada Minggu (30/10/2022).
Padahal, harga saham PNBN mengalami reli pada periode perdagangan pekan lalu (17–21 Oktober 2022). Dalam sepekan itu, harga saham PNBN naik 13,75 persen. Bahkan, harga saham Bank Panin mencapai rekor tertinggi sepanjang tercatat di bursa menjadi Rp2.730 per lembar.
Begitu juga dengan emiten lain di bawah naungan Panin Group, PT Panin Financial Tbk. (PNLF) yang naik 17,32 persen dalam sepekan. Kemudian, PT Paninvest Tbk. (PNIN) naik 18,58 persen dan PT Panin Dubai Syariah Bank Tbk. (PNBS) naik 6,74 persen dalam sepekan itu.
Adapun saham bank lain yakni PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) yang sudah dimiliki oleh MUFG mengalami kenaikan 14,67 persen dalam sepekan itu.
Reli harga saham Bank Panin mulai mencuat sejak muncul kabar akuisisi oleh Sumitomo Mitsui Financial Group dan MUFG.
Desas-desus terkait pendekatan akuisisi yang dilakukan Sumitomo Mitsui bermula ketika sumber dalam pemberitaan Bloomberg menyebutkan Sumitomo akan bersaing dengan MUFG untuk menjadi pengendali saham PNBN.
Sumber tanpa nama itu menuturkan kedua perusahaan finansial asal Jepang tersebut tengah bekerja dengan penasihat investasi dan mempelajari dokumen yang disediakan sebelum beranjak ke perjanjian penawaran yang mengikat (conditional sale purchase agreement/CSPA).
Sementara itu, pertimbangan penjualan dikabarkan masih berlangsung dan belum memiliki keputusan akhir. Sumber Bloomberg tersebut juga menyatakan bahwa saat ini semua pihak sedang mempertimbangkan rencana terbaik.
MUFG sendiri dinilai sebagai kandidat terkuat dalam persaingan menjadi pengendali saham Bank Panin. MUFG juga diketahui merupakan pemegang saham pengendali BDMN dengan kepemilikan 92,47 persen.
Dilihat dari sisi kinerja, Bank Panin berhasil mencatatkan laba bersih Rp2,51 triliun pada kuartal III/2022, naik 9,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Rp2,29 pada periode yang sama tahun lalu.
Bank Panin mencatatkan total aset konsolidasi per 30 September 2022 sebesar Rp199,3 triliun. Sedangkan, total kredit yang telah disalurkan mencapai Rp130,6 triliun naik 4,5 persen yoy dari per September tahun lalu yang mencapai Rp124,9 triliun.
Dari sisi penghimpunan dana, Bank Panin mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dari Rp134,8 triliun per September 2021 menjadi Rp135,3 triliun pada periode yang sama tahun ini. Sementara, porsi dana murah atau current account savings account (CASA) Bank Panin tumbuh mencapai 46,8 persen yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel