Warga Korsel Berbondong-Bondong ke Peringatan Tragedi Malam Halloween di Itaewon

Bisnis.com,31 Okt 2022, 23:02 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Warga Korea Selatan (Korsel) berbondong-bondong ke peringatan tragedi malam perayaan Halloween di Itaewon yang menewaskan 154 orang.

Menurut laporan channelnewsasia.com pada Senin (31/10/2022), jumlah korban tewas telah bertambah jadi 154 orang. Tak hanya itu, 149 orang juga luka-luka, 33 orang di antaranya dalam kondisi serius.

Dalam peringatan di Seoul, para pelayat terlihat menangis, berdoa, dan meletakkan bunga di altar resmi besar yang didirikan di pusat kota untuk para korban. Banyak di antara mereka yang kesal kepada pihak berwenang yang gagal mencegah kematian para anak muda.

"Aku sangat terpukul dengan apa yang terjadi, mereka hanya berusaha untuk bersenang-senang," kata siswa berusia 19 tahun, Hwang Gyu-hyeon sambil menangis dan berjuang untuk berbicara dengan jelas.

Song Jung-hee, 69 tahun, mengatakan hanya terus memikirkan tentang betapa bersemangatnya para korban yang hanya coba menikmati malam tanpa pembatasan karena Covid-19, untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

"Jika saja ada lebih banyak petugas polisi untuk menjaga ketertiban, ini tidak akan terjadi," katanya.

Selain itu, ada peringatan di luar stasiun kereta bawah tanah di distrik Itaewon, tempat tragedi terjadi. Di situ, puluhan pelayat berkumpul, banyak yang menyeka air mata saat mereka meletakkan bunga serunai putih dan botol soju di altar.

"Pada usia ketika kalian semua akan mekar seperti bunga ... Hatiku hancur. Aku berdoa agar semua jiwa kalian beristirahat dengan damai di surga," tulis salah satu catatan di peringatan tersebut.

Sebelumnya, Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo sudah berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas tragedi malam perayaan Halloween di Itaewon.

"Pemerintah akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas apa yang menyebabkan kecelakaan ini dan melakukan yang terbaik untuk membuat perubahan kelembagaan yang diperlukan sehingga kecelakaan seperti itu tidak terulang," ujar Han.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini