Ekonomi China Kembali Melemah, Aktivitas Manufaktur dan Jasa Terkontraksi

Bisnis.com,31 Okt 2022, 12:43 WIB
Penulis: Asahi Asry Larasati
Pekerja mengenakan masker di pabrik milik Yanfeng Adient Seating Co. di Shanghai, China, Senin (24/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas manufaktur dan jasa di China mengalami kontraksi pada Oktober 2022 dan diperkirakan semakin memburuk dalam beberapa bulan kedepan saat pemerintah tetap berpegang pada kebijakan Zero Covid yang mengganggu aktivitas di ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (31/10/2022), indeks manajer pembelian (Purchasing Managers’ Index/PMI) sektor manufaktur dan jasa masing-masing mengalami penurunan di bulan November menjadi menjadi 49,2 dan 48,7. Angka ini meleset dari ekpetasi para ekonom.

Kepala ekonom China Australia & New Zealand Banking Group Ltd. Raymond Yeung mengatakan data hari ini menunjukkan terlalu dini untuk bertaruh pada pemulihan ekonomi China, meskipun data ekonomi kuartal III/2022 berkinerja lebih baik dari yang diharapkan.

Kenaikan kasus Covid, lesunya sektor properti, dan penurunan ekspor menyeret momentum pertumbuhan China," jelasnya.

Meskipun data terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi China menguat menjadi 3,9 persen pada kuartal III/2022, masih ada sinyal pelemahan yang mengancam karena wabah Covid-19 memburuk dan menciptakan lebih banyak gangguan bagi bisnis dan penduduk.

China kembali mencatat lonjakan kasus Covid-19 nasional terbesar sejak Agustus dengan 2.600 infeksi pada Minggu (30/10). Pekerja di pabrik iPhone terbesar Apple Inc. di negara itu telah pergi untuk menghindari tindakan Covid-19

Sampai saat ini Beijing diperkirakan akan mempertahankan kebijakan Zero Covid hingga Maret 2023, tulis para ekonom di Nomura Holdings Inc. yang dipimpin oleh Lu Ting dalam catatan Senin.

"Situasi penguncian kemungkinan akan memburuk karena musim dingin dan varian yang lebih menular, dan perkiraan pertumbuhan ekspor akan terus merosot dan sektor properti semakin memburuk karena kurangnya solusi yang komprehensif." jelas ekonom dalam catatan.

Indikator awal termasuk penjualan mobil dan real-estate melemah pada bulan Oktober, sementara perdagangan global dan kepercayaan bisnis kecil berkontraksi, menunjukkan prospek ekonomi yang suram.

Selain itu, kontrol Covid meningkat di beberapa daerah menjelang kongres partai dua kali satu dekade pada bulan Oktober, di mana Presiden Xi Jinping mengamankan masa jabatan ketiga, dengan pembatasan yang lebih ketat memukul pendapatan pariwisata selama libur nasional selama seminggu di awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini