IHSG Tutup di Level 7.098 Akhir Oktober 2022, Ini Katalisnya

Bisnis.com,31 Okt 2022, 15:47 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup perkasa, naik 0,61 persen atau 42,85 poin ke level 7.098,89 pada perdagangan akhir November, Senin (31/10/2022). 

Saham perbankan BBRI, BBCA, dan BMRI menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 302 saham menguat, 220 saham melemah, dan 185. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.065,40-7.113,11. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp9.452,28 triliun.

Saham BBRI menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan menurut nilai transaksi pada perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi Rp1,1 triliun. Saham BBRI ditutup naik 0,43 persen ke level 4.650.

Saham BBCA menjadi saham kedua yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp928,9 miliar. Saham BBCA tercatat naik 0,57 persen ke level 8.800.

Saham selanjutnya yang aktif diperdagangkan hari ini adalah BMRI dengan nilai transaksi yang mencapai Rp720,8 miliar. Saham BMRI ditutup naik 3,43 persen ke level 10.550.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus mengatakan, sentimen positif dari dalam negeri yakni masifnya rilis laporan keuangan kuartal III/2022. Menurutnya, laba bersih sektor perbankan yang naik cukup masif menjadi penopang penguatan IHSG .

"Rilis kinerja kuartal III/2022 dari emiten-emiten besar terutama banking yang ternyata mengalami lonjakan laba bersih yang cukup masif menjadi angin segar untuk market karena adanya kemungkinan pembagian dividen lebih besar dan tentu saja tren kenaikan kinerja yang kemungkinan masih berlanjut," ungkapnya dalam riset harian, Senin (31/10/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini