Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan Grup Astra (ASII), PT Federal International Finance (FIF Group) mendongkrak laba secara signifikan hingga kuartal III/2022, kendati sempat menghadapi kondisi menantang buat lini bisnis utamanya.
Berdasarkan laporan keuangan FIF Group hingga September 2022, laba bersih mencapai Rp2,31 triliun, tumbuh 43,1 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp1,61 triliun.
Total pendapatan leasing yang memiliki produk andalan pembiayaan sepeda motor baru merek Honda ini naik tipis dari Rp6,59 triliun sepanjang 2021 hingga September, menjadi Rp6,63 triliun pada periode yang sama tahun ini. Akan tetapi, efisiensi beban terbilang signifikan, turun dari Rp4,5 triliun per September 2021 menjadi Rp3,65 triliun per September 2022.
Total aset FIF Group juga naik tipis dari Rp32,65 triliun pada tutup buku 2021 menjadi Rp32,71 triliun per September 2022. Sejalan dengan pos piutang pembiayaan konsumen, yang juga tercatat tumbuh terbatas, dari Rp30,25 triliun pada tutup buku 2021 menjadi Rp30,49 triliun per September 2022.
Direktur Keuangan FIF Group Hugeng Gozali sempat mengungkap bahwa total penyaluran pembiayaan baru sebenarnya telah mencapai Rp26 triliun, tumbuh sekitar 5 persen yoy ketimbang periode sama tahun lalu.
Akan tetapi, pertumbuhan lebih didorong oleh produk pembiayaan motor bekas, elektronik, dana tunai, pembiayaan UMKM, dan pembiayaan lain-lain, sementara pembiayaan sepeda motor baru terkendala keterbatasan stok sepanjang semester I/2022.
Oleh sebab itu, pertumbuhan dari sisi aset piutang pembiayaan masih belum stabil. Kontribusi pembiayaan sepeda motor baru setidaknya mencapai 66 persen dari total pembiayaan. Selain itu, produk pembiayaan lainnya notabene hanya bernilai kecil, dengan tenor yang juga lebih singkat.
"Khusus untuk sepeda motor baru, kami masih mengesampingkan pertumbuhan. Harapannya, seiring kapasitas produksi dari Honda yang sudah membaik sejak Agustus 2022, akhir tahun nanti nilai pembiayaan untuk motor baru ditargetkan setidaknya setara dengan capaian tahun lalu," ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Sampai September 2022, Hugeng mengakui nominal pembiayaan motor baru pun masih terkoreksi sekitar 2 persen-an. Sebagai perbandingan, dari total kinerja pembiayaan FIF Group sepanjang tahun lalu senilai Rp31,83 triliun, kontribusi dari pembiayaan sepeda motor baru nilainya Rp21,2 triliun.
Oleh sebab itu, dalam waktu dekat FIF Group memilih strategi belum akan menaikkan pengenaan suku bunga pembiayaan motor baru kepada para debitur. Harapannya, nominal pembiayaan dari produk andalannya itu mulai terkerek, sehingga kinerja keuangan pun bisa lebih moncer sampai tutup tahun nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel