Inggris Bakal Balas Putin Jika Nekat Gunakan Nuklir di Ukraina

Bisnis.com,01 Nov 2022, 08:12 WIB
Penulis: Erta Darwati
Kendaraan militer yang hancur terlihat selama konflik Ukraina-Rusia di kota Rubizhne, wilayah Luhansk, Ukraina, 1 Juni 2022./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Inggris memberikan peringatan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin jika menggunakan senjata nuklir dalam serangan ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina, James Cleverly juga mendesak Rusia untuk tidak menghalangi ekspor biji-bijian. Putin mengatakan bahwa Rusia belum berbicara tentang penggunaan senjata nuklir di Ukraina, dan sebaliknya menuduh Kyiv akan menggunakan "bom kotor".

Menurut Cleverly, itu adalah klaim yang tidak masuk akal untuk mengatakan Ukraina berencana meledakkan bom semacam itu. Cleverly menambahkan bahwa retorika Putin seputar senjata nuklir adalah omongan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Tidak ada negara lain yang berbicara tentang penggunaan nuklir. Tidak ada negara yang mengancam Rusia atau Presiden Putin. Dia harus menjelaskan bahwa bagi Inggris dan sekutu kita, penggunaan senjata nuklir apa pun, sama sekali, akan mengubah sifat konflik. Akan ada konsekuensi berat bagi Rusia," kata Cleverly.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan bahwa personel angkatan laut Inggris meledakkan pipa gas Nord Stream bulan lalu.

Selain itu, Kemhan juga menyatakan bahwa Inggris dari angkatan yang sama mengarahkan serangan pesawat tak berawak Ukraina pada armada Laut Hitam Rusia di Krimea pada Sabtu (29/10/2022).

Akan tetapi, Inggris membantah tuduhan itu, dan menurut Inggris ungkapan dari pihak Rusia tersebut ialah salah, seperti dilansir dari Channel News Asia pada Selasa (1/11/2022).

"Sekarang Kremlin menggunakan klaim palsu, mengaduk-aduk cerita yang mengatakan lebih banyak tentang keretakan dalam pemerintahan Rusia daripada tentang kita," kata pihak Inggris.

Rusia pada Sabtu (29/10/2022) menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan biji-bijian Laut Hitam yang ditengahi PBB, mengingat tuduhan serangan pesawat tak berawak pada armadanya.

Menurut Cleverly tuduhan itu tidak masuk akalakal. Ia mengatakan orang-orang di negara itu berpenghasilan rendah dan menengah.

"Saya mendesak Rusia untuk berhenti menghalangi inisiatif vital yang memberi makan orang-orang lapar di seluruh dunia dan menyetujui perpanjangannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini