Konten Premium

Starbucks, Starbucks Card, dan Kelindan Uangnya di Indonesia

Bisnis.com,01 Nov 2022, 15:00 WIB
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Sebuah kedai kopi Starbucks di Pinole, California, AS, pada Kamis, 28 Juli 2022. Starbucks Corp. - Bloomberg/David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA – Starbucks adalah bisnis keuangan berkedok kopi. Anekdot itu sudah cukup populer di kalangan pelaku pasar AS, bukan dalam konotasi negatif namun sebaliknya. Waralaba yang telah menyebar ke lebih dari 80 negara ini makin sukar ditandingi oleh bisnis-bisnis kopi sejenis.

Lewat program Starbucks Card, meminjam kalimat Jason Mall dalam analisisnya di The Motley Fool, Starbucks telah “memikat para calon pelanggan untuk menyetor uang kepada perusahaan di muka.”

Kemudian lewat program rewards dan aneka promosi diskon, Starbucks dengan brilian membujuk para penyetor uang itu untuk mampir dan terus mampir ke gerai kopinya. Mereka datang dalam rangka mengonversi uang-uang yang telah disetor tadi menjadi kopi dan kudapan, kemudian menyetor uang lagi, untuk nantinya dikonversi jadi kopi lagi, begitu seterusnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
Terkini