Menteri Suharso Sebut Penerimaan Negara Bisa Capai US$2 Triliun, Asal...

Bisnis.com,01 Nov 2022, 11:34 WIB
Penulis: Ni Luh Anggela
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Seminar Nasional Blue Finance dan Peluncuran Blue Finance Instrument Guideline di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (1/11/2022)./Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan Indonesia berpotensi mendapatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sampai dengan US$2 triliun jika mampu mengelola laut dengan baik.

Hal tersebut disampaikan Suharso dalam Seminar Nasional Blue Finance dan Peluncuran Blue Finance Instrument Guideline di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

“Dengan mengelola laut kita yang baik, sebenarnya di sana ada potensi setidaknya setiap tahun itu kita bisa mendapatkan angka yang besar sekali dari PNBP nya mungkin bisa sampai dengan US$2 triliun sebenarnya. Tapi hari ini yang diperoleh kita jauh dari angka itu,” kata Suharso.

Maka dari itu, pemerintah mulai melakukan pengembangan Ekonomi Biru di Indonesia guna mendukung percepatan ekonomi di Indonesia.

Suharso menuturkan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, potensi sektor biru mampu menjadi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal.

Menurutnya, membangun ekonomi biru yang berkelanjutan dan sejahtera dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan dari kegiatan berbasis laut. 

Ini kemudian dapat disalurkan kembali untuk konservasi laut, mendorong mata pencaharian yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir, dan melestarikan keanekaragaman hayati laut dengan pemulihan ekosistem laut dan pesisir.

“Inti dari Ekonomi Biru adalah Sustainable Development yang merupakan bagian sekaligus pengayaan dari Ekonomi Hijau  dengan semboyan “Blue Sky – Blue Ocean” dimana ekonomi dapat bertumbuh, rakyat sejahtera, namun langit dan laut tetap biru,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini