Bisnis.com, JAKARTA – Teknologi, sektor yang banyak dibangga-banggakan para konglomerat dalam 3-4 tahun terakhir, berada dalam fase “musim dingin” sejak awal tahun ini. Namun, bagi beberapa konglomerasi termasuk Grup Saratoga (SRTG), periode ini agaknya justru potensial dikonversi menjadi peluang.
Pada paruh tahun awal, musim dingin sektor teknologi alias tech winter memang turut bikin Saratoga mengalami start lamban. Imbasnya, meski berangsur memulihkan diri, rekapitulasi laba tahun berjalan SRTG sampai pengujung September 2022 yang senilai Rp7,14 triliun, masih merefleksikan tren koreksi 49,25 persen secara year-on-year (yoy).
Namun, terlepas dari penurunan bottom line itu, tahun ini Saratoga panen cash besar-besaran di neracanya, seiring dividen dari portofolio saham blue chip mereka yang kompak menggemuk. Dan, tatkala valuasi perusahaan-perusahaan teknologi sedang mengempis seperti sekarang, tidak ada hal yang lebih menggiurkan selain agresif belanja entitas baru di harga murah.