Bisnis.com, JAKARTA — PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI) memproyeksikan laba bersih pada tahun ini mencapai 10 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu. Proyeksi ini seiring dengan pencapaian pada Oktober yang mengalami pertumbuhan secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan laporan kinerja keuangan kuartal III-2022, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,7 miliar, turun 7,8 persen yoy. Meskipun demikian, perseroan meperkirakan laba bersih mengalami pertumbuhan pada tahun ini.
“Kami menargetkan laba bersih Fuji Finance pada tahun ini diharapkan berada di sekitar 10 persen lebih tinggi jika dibandingkan tahun lalu. Meskipun Ekonomi di tengah ancaman resesi, namun kami optimis karena pencapaian kami di bulan Oktober,” ujar Komisaris Utama Fuji Finance Anton Santoso kepada Bisnis, Jumat (4/11/2022).
Anton menambahkan, perseroan pada tahun ini tengah memperhatikan sejumlah tantangan ekonomi, diantaranya adalah ekonomi yang diproyeksikan cukup sulit tahun ini dan beberapa tahun ke depan, seiring dengan adanya ancaman resesi yang dinilai cukup berbahaya.
Lebih lanjut, pendapatan perseroan hingga kuartal III-2022 mengalami pertumbuhan 29,57 persen yoy, atau Rp15,5 miliar. Pencapaian ini didukung oleh segmen pembiayaan konsumen, bunga, dan pendapatan lain-lain.
Secara total aset, hingga 30 September 2022 diperoleh sebesar Rp162 miliar, mengalami pertumbuhan jika dibandingkan 31 Desember 2021 yang dicatatkan sebesar Rp153 miliar. Total liabilitas juga tumbuh menjadi Rp5,6 miliar dari sebelumnya Rp4,29 miliar. Total ekuitas juga naik menjadi Rp157 miliar dari semula Rp149 miliar.
Sebelumnya, emiten yang bergerak di sektor pembiayaan ini disebutkan masih akan fokus mengembangkan layanan bridging financing untuk mempertahankan tren pertumbuhan kinerja laba signifikan di periode 2022.
Direktur Utama Fuji Finance Anita Marta mengungkap bahwa strategi ini seiring dengan tren pemulihan ekonomi nasional yang membuat korporasi butuh banyak suntikan pendanaan, termasuk yang bersifat pembiayaan antara alias jangka pendek.
"Kami berencana memanfaatkan peluang besarnya kebutuhan dana korporasi di era normal baru, di mana salah satunya lewat melakukan bridging financing untuk kebutuhan modal kerja," ujar dia.
Selain memperkuat produk bridging loan, pada tahun ini FUJI juga berupaya memperbesar pembiayaan ke sektor-sektor yang berhubungan dengan energi hijau, serta fokus pada menjaga kestabilan kinerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel