Aset Bank Amar Amblas Rp1,5 Triliun Sepanjang 2022, Ini Penyebabnya

Bisnis.com,04 Nov 2022, 20:06 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Logo PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) di Jakarta, Selasa (25/1/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) melaporkan penurunan total aset yang mencapai lebih dari 20 persen. 

“Dengan hormat, Merujuk pada Ketentuan dalam Peraturan Nomor IE butir III.1.4 tentang perubahan lebih dari 20 persen pada pos Total Aset dan/atau Total Kewajiban pada Laporan Keuangan, bersama ini kami sampaikan penjelasan mengenai penyebab perubahan tersebu,” jelas Bank Amar dikutip Jumat (4/11/2022)

Hingga 30 September 2022, total aset perseoran berkode emiten AMAR tersebut mencapai Rp3,7 triliun yang mana jika dibandingkan dengan aset pada kuartal IV/2021 terdapat penurunan 28,88 persen dari Rp5,2 triliun.

Sedangkan jika dibandingkan secara tahunan, penurunan aset tercatat sebesar 26,75 persen atau mengalami penurunan sebesar Rp1,39 triliun.

Penurunan ini terutama dikontribusi oleh pelunasan pos penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain seiring dengan keperluan Bank untuk mengurangi simpanan nasabah dalam bentuk dana mahal yaitu deposito berjangka.

Sementara itu total liabilitas bank Amar yang dibukukan per tanggal 30 September 2022 senilai Rp1,8 triliun. Angka tersebut turun sebesar Rp2,31 triliun atau 55,87 persen dibandingkan dengan total liabilitas akhir tahun lalu per tanggal 31 Desember 2021 senilai Rp4,13 triliun.

Penurunan tersebut utamanya dipengaruhi oleh deposito berjangka sebagai upaya efisiensi bank untuk memanfaatkan pendanaan dari penambahan modal. "Dan juga penurunan giro yang sebelumnya berasal dari setoran dana pemegang saham selaku pembeli siaga pada Desember 2021 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas untuk Penambahan Modal dengan Menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I yang telah selesai prosesnya pada Kuartal I/2022 sebelumnya," tulis EVP Finance Bank Amar David Wirawan melalui keterbukaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini