Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah ancaman resesi pada tahun depan, industri kelapa sawit atau CPO dijagokan menjadi kuda-kuda ekonomi Indonesia.
Tak mengherankan karena posisinya sebagai komoditas andalan ekspor Indonesia. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) tak menampik bahwa perang Rusia-Ukraina yang masih berkecamuk serta proyeksi resesi pada 2022 membayangi negara-negara produsen minyak kelapa sawit.
Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono mengatakan di tengah tantangan-tantangan tersebut, peluang muncul dari bullish-nya harga minyak sawit. Seperti diketahui, harga CPO mencapai puncaknya pada semester I/2022 ketika sampai level US$1.800 per metrik ton. Meskipun setelahnya, reli harga minyak global kemudian melambat.