Bisnis.com, JAKARTA – PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan realisasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp6,8 triliun sampai dengan Oktober 2022. Nilai itu tumbuh 62 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp4,2 triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman mengungkapkan bahwa semua segmen menyumbangkan pertumbuhan positif dalam hal penyaluran pembiayaan.
Secara terperinci, Ristiawan menyampaikan bahwa pembiayaan mobil baru menyumbangkan pertumbuhan yang paling dominan dibandingkan segmen lain. Pada segmen mobil baru, pembiayaan melesat 93 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Oktober 2022 atau dari Rp1,13 triliun menjadi Rp2,19 triliun.
Menyusul di belakangnya, yakni pembiayaan mobil bekas ikut terkerek 57 persen yoy dari semula Rp1,78 triliun menjadi Rp2,81 triliun pada periode yang sama. Sementara itu, pembiayaan dana tunai di CNAF juga terpantau tumbuh sebesar 47 persen yoy dari Rp1,22 triliun menjadi Rp1,80 triliun.
“Kami menargetkan realisasi kredit di angka Rp7,5 triliun di 2022 atau meningkat sebesar 32 persen yoy dibandingkan performa 2021 sebesar Rp5,6 triliun,” ungkap Ristiawan kepada Bisnis, Minggu (6/11/2022).
Di samping itu, Ristiawan menilai keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memperpanjang kebijakan DP 0 persen bagi kredit kendaraan bermotor merupakan keputusan yang baik. Kebijakan ini selain mendukung industri pembiayaan juga membantu pemerintah mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi dalam kondisi yang sangat menantang seperti saat ini.
“Untuk CIMB Niaga Finance, [kredit mobil DP 0 persen] masih kami tawarkan terhadap nasabah dengan profil risiko yang sangat rendah [risk based]. Menurut saya, program DP 0 persen masih efektif apabila diberikan terhadap nasabah yang terpilih yang mempunyai tingkat risiko yang rendah,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel