Evolusi VAR, Ini Kecanggihan Teknologi Offside Semi-otomatis yang Bakal Dipakai di Piala Dunia

Bisnis.com,08 Nov 2022, 16:23 WIB
Penulis: Newswire
VAR/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengkonfirmasi bahwa offside semiotomatis bakal diterapkan di Piala Dunia 2022 Qatar.

Teknologi ini menggunakan sistem kamera pelacak anggota tubuh untuk melacak pergerakan pemain dan sensor di dalam bola. Hasilnya bakal ditampilkan berupa gambar 3D yang ditampilkan di layar stadion. 

Menurut berbagai sumber, hasil teknologi offside semiotomatis ini diklaim lebih efektif ketimbang sistem VAR. Sistem VAR disebut-sebut memiliki hasil margin yang sangat kecil sehingga banyak kontroversi menyelimuti penggunaannya. Meski demikian, sistem VAR cukup membantu wasit dalam Piala Dunia 2018 Rusia, namun di Qatar nanti bakal diperbaharui ke sistem semi otomatis.  

Sebelumnya, sistem  teknologi offside semi-otomatis ini pernah melewati uji coba di Piala Dunia Antarklub FIFA di Abu Dhabi pada awal tahun 2022. Pun telah diuji coba di Piala Arab di Qatar Desember tahun lalu.

“Teknologi offside semi otomatis ini sebagai evolusi dari sistem VAR yang sebelumnya telah diterapkan di liga sepak bola di seluruh dunia,” kata Presiden FIFA, Gianni Infantino, dikutip dari Al Jazeera. 

Infantino menambahkan, teknologi offside semi otomatis merupakan puncak dari tiga tahun penelitian dan pengujian khusus. Tujuannya, tidak lain untuk memberikan yang terbaik bagi tim, pemain, wasit, dan penggemar negara peserta Piala Dunia 2022.

“Kami menantikan dunia melihat manfaat dari teknologi offside semi-otomatis di Piala Dunia 2022,” tambahnya. 

Selama Piala Dunia 2022 Qatar berlangsung, nantinya setiap stadion dilengkapi 12 kamera di bawah atap. Masing-masing kamera bakal disinkronkan untuk melacak 29 titik data pada tubuh setiap pemain dengan kecepatan 50 kali per detik. Data diproses dengan kecerdasan buatan untuk membuat garis offside 3D yang diperingatkan kepada tim ofisial VAR. 

“Sebuah sensor di bola pertandingan melacak akselerasinya dan memberikan ‘titik tendangan’ yang lebih tepat-ketika umpan penentu dimainkan–untuk menyelaraskan dengan data garis offside,” kata Direktur Inovasi FIFA, Johannes Holzmuller, sebagaimana dikutip dari Court House News.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini