Harga Batu Bara Masih Panas, Perekonomian Kaltim Ngegas di Kuartal III/2022

Bisnis.com,08 Nov 2022, 20:13 WIB
Penulis: M. Mutawallie Syarawie
Kaltim Kariangau Terminal. /Kaltim Kariangau

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) melanjutkan tren pertumbuhan positif pada triwulan III/2022.

Bank Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi Kaltim tumbuh sebesar 5,28 persen secara tahunan (yoy), atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 3,28 persen (yoy).

“Berlanjutnya capaian pertumbuhan ekonomi Kaltim ini mencerminkan bahwa kondisi perekonomian terpantau on track dalam tren pemulihan,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim Ricky P Gozali dalam keterangan tertulis, Selasa (8/11/2022).

Ricky menyebutkan capaian ini ditopang dari seluruh sektor utama, seperti pertambangan yang terus naik yaitu 3,63 persen (yoy) dengan pangsa sebesar 55,79 persen dari total PDRB Kaltim.

“Pertumbuhan tersebut seiring dengan pengejaran target produksi batu bara oleh korporasi, tren harga batu bara acuan (HBA) yang masih tinggi, serta peningkatan permintaan batu bara,” sebutnya.

Sebagai informasi, sejak Juni 2022, Harga Batu Bara Acuan (HBA) bertahan di angka US$300 per ton dan mencapai harga tertinggi pada Oktober 2022 yaitu US$330,97 secara tahunan.

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa berakhirnya larangan ekspor CPO (Crude Palm Oil) turut mendorong peningkatan kinerja industri pengolahan.

Berlanjutnya proyek konstruksi multiyears dan musim panen komoditas pertanian, kata Ricky, juga menyebabkan ekonomi Kaltim meningkat.

Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif kecuali kinerja impor. Ricky mengatakan, kinerja ekspor Kaltim tumbuh 4,40 persen (yoy), atau meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 1,66 persen (yoy).

“Peningkatan ini sejalan dengan tingginya permintaan dan harga komoditas yang berada di level tinggi,” katanya.

Adapun, dia menuturkan bahwa kinerja konsumsi Rumah Tangga (RT) tumbuh sebesar 5,15 persen (yoy) yang disebabkan peningkatan aktivitas masyarakat disertai dengan telah berlalunya pembatasan karena kasus COVID-19 yang terkendali serta kinerja investasi yang tercatat tumbuh positif sebesar 5,90 persen (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini