Pemerintah Beli 10 Juta Dosis Inavac dan Indovac, Stok Vaksin Booster Aman

Bisnis.com,10 Nov 2022, 17:24 WIB
Penulis: Szalma Fatimarahma
Pemerintah Beli 10 Juta Dosis Inavac dan Indovac, Stok Vaksin Booster Aman. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito (tengah) saat menyampaikan keterangan dalam agenda jumpa pers Penerbitan EUA Vaksin Primer InaVac di Gedung BPOM RI Jakarta, Jumat (4/11/2022) / (ANTARA/Andi Firdaus).
Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan membeli 10 juta dosis vaksin Covid-19 produksi dalam negeri hingga akhir tahun ini. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyampaikan bahwa 10 juta dosis vaksin tersebut akan memenuhi kebutuhan vaksin booster di Indonesia. 
 
Syahril mengatakan bahwa keputusan untuk membeli stok vaksin Inavac dan Indovac tersebut menjadi langkah preventif pemerintah dalam menekan lonjakan kasus Covid-19 pada momen natal dan tahan baru (Nataru). 
 
"Dengan diresmikannya penggunaan vaksin dalam negeri Indovac maupun Inavac itu mencukupi untuk kebutuhan booster Covid-19 ini," terang Syahril dalam konferensi pers Kemenkes, Kamis (10/11/2022). 
 
Sementara itu, selain stok vaksin dalam negeri yang dalam waktu dekat akan dibeli Kemenkes, kini masih terdapat sebanyak 6.069.563 dosis vaksin Covid-19. Jumlah tersebut meningkat setelah Kemenkes menerima hibah vaksin Pfizer pada 23 Oktober 2022.
 
Hibah vaksin tersebut, kata Syahril, sekaligus menyelamatkan Indonesia dari kelangkaan stok vaksin Covid-19 yang telah terjadi sejak Agustus 2022. 
 
"Kita mengakui bulan Agustus-Oktober ada kekurangan vaksin saat ini dan saat ini sudah dilakukan realokasi. Saat ini ada 6 jutaan vaksin dan sudah didistribusikan sebanyak 2,5 juta," jelas Syahril. 
 
Adapun, Syahril mengaku bahwa capaian vaksinasi booster di Tanah Air kini masih berada di bawah 30 persen. Hingga Rabu (10/11/2022), baru 27,3 persen penduduk yang telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga Covid-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini