Bisnis.com, JAKARTA – Sektor properti di Indonesia berpotensi memasuki periode yang menantang pada tahun depan. Hal itu setidaknya disampaikan oleh dua lembaga internasional yakni Fitch Ratings dan JP Morgan Chase & Co. dalam riset terbarunya.
Dalam laporan terbarunya, Fitch Ratings memperkirakan beban utang perusahaan properti akan meningkat dalam 12 bulan ke depan. Hal itu tak lepas dari proyeksi pelambatan pertumbuhan pendapatan dari sisi prapenjualan dan risiko pelemahan nilai tukar mata uang rupiah.
“Hal itu disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan sentimen investor yang memburuk terhadap pasar negara berkembang,” tulis Fitch Ratings dalam risetnya, seperti dikutip Kamis (11/10/2022).