Banyak Hambatan, Apersi Yakin Bangun 70.000 Rumah Subsidi Tahun Ini

Bisnis.com,10 Nov 2022, 15:15 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Suasana proyek pembangunan perumahan subsidi di kawasan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com JAKARTA – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) optimistis bisa membangun rumah sebanyak 70.000 unit rumah hingga akhir tahun 2022 ini.

Ketua Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah mengatakan tantangan pembangunan hunian subsidi untuk kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sangat besar.

Kondisi ekonomi saat ini belum sepenuhnya pulih pasca badai pandemi 2020 lalu sehingga turut berdampak pada hunian rumah MBR.

Tantangan selanjutnya yakni kebijakan dan aturan pemerintah yang sering berubah juga menjadi kendala di lapangan termasuk proses perizinan di daerah.

Kebijakan pemerintah yang berubah dengan cepat juga menjadi kendala bagi anggota Apersi dalam berkontribusi membangun rumah untuk MBR.

“Banyak sekali aturan yang membuat pengembang merasa kesulitan untuk membangun rumah subsidi di daerah. Karena aturan sama dengan membangun rumah komersial atau rumah mewah,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (10/9/2022). 

Adapun aturan yang menghambat yakni masalah Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) di setiap daerah berbeda beda dan belum memiliki aturan yang jelas.

Karena itu pemerintah pusat perlu ada terobosan baru agar sektor rumah MBR ini bisa tercapai.

“Kita juga mengharapkan agar kebijakan kenaikan harga rumah subsidi ini dikeluarkan, karena pengembang saat ini bangun rumah subsidi untuk untuk tetap bertahan, karena margin sangat dikit dan belum lagi harga material yang naik karena harga bahan bakar juga naik,” ucapnya. 

Namun demikian, meski banyak kendala dan hambatan di lapangan, namun Apersi berkomitmen membantu pemerintah dalam mewujudkan program sejuta rumah (PSR) tahun ini.

“Tahun ini kami sudah bangun rumah subsidi sekitar 57.000 unit dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk dan perkirakan kami bisa bangun sekitar 70.000 unit secara keseluruhan untuk rumah subsidi hingga akhir tahun,” tuturnya. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengapresiasi kinerja pengembang Apersi yang telah berpatisipasi dan berkontribusi dalam penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat Indonesia selama 24 tahun terakhir ini.

“Pengembang yang tergabung dalam Apersi juga bisa dikatakan sebagai pahlawan perumahan karena membangun rumah untuk masyarakat,” katanya.

Dia berharap Apersi dapat berkontribusi aktif dalam memberikan usulan, masukan, dan ide – ide sehingga dapat berkontribusi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pemulihan ekonomi nasional dan memastikan kebutuhan pokok papan bagi rakyat indonesia.

“Semoga Apersi dapat tetap memupuk semangat dalam penyediaan rumah layak huni di Indonesia,” ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yanita Petriella
Terkini