Dicecar BEI Soal Saham Publik, Asuransi Malacca (MTWI) Ungkap Rencana Lanjutan

Bisnis.com,14 Nov 2022, 18:39 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Ilustrasi

Bisnis.comJAKARTA — PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk. (MTWI) mengungkapkan akan menyiapkan langkah pelepasan saham ke publik jika setelah right issue saham dalam free float berada di bawah 7,5 persen. 

Pernyataan ini disampaikan oleh Vientje Harijanto, Direktur Utama MTWI dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia. Dia menjelaskan, langkah melepas saham ke publik ini sebagai jawaban atas surat BEI yang mempertanyakan jumlah saham yang beredar setelah IPO.

"Perseroan akan melakukan koordinasi dengan pemegang saham pengendali yaitu BPI untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya untuk tetap memenuhi ketentuan," tulis Vientje dalam penjelasannya bertanggal 10 November 2022. 

Sebagai konteks, dalam rancanangan right issue MTWI, pemegang saham perseroan dengan asumsi hanya pengendali dan pemegang saham utama yang melakukan penebusan, maka kepemilikan perseroan menjadi PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk. (90,33 persen), PT Ithabi Rekatama (2,97 persen), Vientje Harijanto (2,52 persen), Harjanto (1,38 persen), Iis Syarifuddin (0,12 persen) dan masyarakat (2,67 persen). 

Dengan langkah BPI ini, Vientje optimistis perseroan akan memiliki saham publik setara 7,5 persen. 

BEI juga mencecar MTWI mengenai naiknya beban bunga dan pajak yang lebih tinggi, namun saat yang sama beban bunga cenderung stabil. 

Mendapatkan pertanyaan rasio ini, Vientje menyebut kenaikan rasio interst coverage dari 44,5x menjadi 38,22 kali disebabkan penurunan rugi. Dia menjelaskan rugi sebelum bunga dan pajak menyusut 7,44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per 30 Juni 2022 atau turun dari Rp5,10 miliar menjadi Rp4,72 miliar disebabkan hasil underwriting.

“[Penurunan rugi ini] terutama disebabkan karena adanya peningkatan hasil underwriting sebesar Rp1,15 miliar atau sebesar 21,55 persen untuk periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2022 dibandingkan periode yang sama di tahun 2021,” ungkapnya.

Untuk mengatasi kewajiban keuangan yang membengkak ini, emiten bersandi saham MTWI yang juga dimiliki keluarga mendiang Presiden BJ Habibie melalui Ithabi itu akan melakukan kolektibilitas piutang premi maupun piutang usaha secara berkala. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kewajiban keuangan termasuk dengan beban bunga agar setiap penagihan perseroan dapat menerima secara tepat waktu.

Untuk diketahui, MTWI berencana akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) melalui penawaran umum terbatas I (PUT I) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1,39 miliar saham.

Dalam aksi ini, PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk. (BPI) sebagai pemegang saham utama dan pengendali menyatakan akan melaksanakan seluruh hak yang diperolehnya pada PMHMETD I, yaitu sebanyak-banyaknya 1,16 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham. Alhasil, nilai seluruhnya dalam aksi PMHMETD ini akan mencapai Rp116,06 miliar.

Nantinya, proporsi persentase penggunaan dana dalam aksi korporasi ini alias rights issue sebanyak 80 persen untuk investasi yang akan ditempatkan pada obligasi pemerintah dan obligasi korporasi dengan rating minimal investment grade. Sementara itu, sebanyak 20 persen akan ditempatkan pada investasi deposito.

Selanjutnya, manajemen MTWI mengungkapkan imbal hasil atau yield yang diharapkan adalah kurang lebih rata-rata 7 persen per annum dari masing-masing penempatan investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini