Bun, Berikut Dampak Negatif Hukuman Fisik pada Anak

Bisnis.com,14 Nov 2022, 13:48 WIB
Penulis: Widya Islamiati
Hyper parenting/cbc.ca

Bisnis.com, JAKARTA - WHO menyebutkan, data dari UNICEF mengungkap, 6 dari 10 anak yang berusia antara 2 hingga 14 tahun, di 56 negara di dunia, pada tahun 2005 hingga 2015 mengalami hukuman fisik oleh orang dewasa di rumah.

Mengutip laman WHO, dari data tersebut, 17 persen diantaranya mengalami hukuman berat seperti dipukul di kepala, wajah ataupun dipukul dengan keras dan berulangkali.

Apa Itu hukuman fisik pada anak?

Komite PBB tentang Hak Anak, mendefinisikan hukuman fisik pada anak sebagai “hukuman apa pun di mana kekuatan fisik digunakan dan dimaksudkan untuk menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan, bagaimanapun lampu."

Ini seperti memukul ataupun menampar anak-anak dengan tangan maupun alat seperti cambuk, tongkat, ikat pinggang, sepatu, sendok kayu atau sejenisnya. Bisa juga dengan menendang, mengguncang, melempar, mencubit, menggigit, menarik rambut atau meninju telinga. 

Bahkan memaksa anak-anak untuk tetap dalam posisi yang tidak nyaman, membakar, melepuh atau menelan secara paksa.

Bagaimana dampaknya bagi anak?

WHO menyebut, hukuman fisik memicu respons psikologis dan fisiologis yang berbahaya. Bukan hanya sakit, sedih, takut, marah, malu dan bersalah, yang dialami anak.

Namun, anak juga cenderung menunjukkan reaktivitas hormonal yang tinggi terhadap stres, sistem biologis yang kelebihan beban, termasuk sistem saraf, kardiovaskular, dan nutrisi, serta perubahan struktur dan fungsi otak.

Bahkan penelitian mengungkap, anak yang mengalami hukuman fisik bisa alami efek negatif jangka panjang dan jangka pendek seperti:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini