IHSG Dibuka Fluktuatif, Saham Crazy Rich Subang ZATA Paling Cuan

Bisnis.com,14 Nov 2022, 09:23 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka fluktuatif mengawali perdagangan hari ini, Senin (14/11/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat pada posisi 7.094,74 atau naik 0,08 persen. IHSG sempat bergerak di rentang 7.089-7.104 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 298 saham menguat, 58 saham melemah, dan 214 saham bergerak d itempat. Kapitalisasi pasar terpantau naik menjadi Rp9.519,24 triliun.

Pada 09.20 WIB, IHSG berbalik ke zona merah dengan pelemahan 0,36 persen atau 25,82 poin ke 7.062,01. 

Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) terpantau menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan, yakni senilai Rp78,1 miliar. Saham TLKM tercatat turun 1,45 persen ke level 4.090.

Saham lain yang terpantau paling aktif diperdagangkan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai Rp31,6 miliar dengan saham yang dibuka turun 0,72 persen, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) senilai Rp29,7 miliar dengan saham yang diperdagangkan turun 0,65.

Adapun saham emiten crazy rich Subang, PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA), PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER), dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dibuka menguat paling tinggi pagi ini.

Saham ZATA dibuka naik 26,37 persen ke level Rp230 per saham. Begitu juga dengan saham SGER yang naik 9,41 persen ke level Rp930 per saham. Sementara itu saham ARTO naik 4,41 persen ke level Rp5.925 per saham.

Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG berpotensi menguat, jika konfirmasi ke atas level 7.100.

Dia menjelaskan, katalis positif IHSG berasal dari penurunan inflasi di AS ke 7,7 persen yoy di Oktober 2022, dari 8,2 persen yoy di September 2022.

Menurutnya, hal tersebut memicu ekspektasi bahwa the Fed akan mengurangi agresivitasnya dalam menaikan suku bunga acuan dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini juga memicu penguatan signifikan nilai tukar Rupiah sebesar 1,28 persen ke Rp15.490 per dolar AS pada Jumat sore (11/11/2022).

Dari regional, sentimen datang dari Tiongkok yang berencana melonggarkan aturan karantina terkait Covid-19. Hal ini berpotensi memicu rebound pada harga komoditas.

Phintraco Sekuritas memperkirakan resistance IHSG hari ini berada pada level 7.160, dengan support di 7.050.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini