MRT Jakarta Kantongi Dana Hibah Rp11 Miliar dari Pemerintah AS

Bisnis.com,14 Nov 2022, 12:24 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (6/6/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta (Perseroda) menerima dana hibah US$709,630 atau setara dengan Rp11 miliar untuk studi energi terbarukan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui United States Trade and Development Agency (USTDA).

Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan dokumen Perjanjian Hibah oleh Direktur Utama (Dirut) PT MRT Tuhiyat dan Duta Besar Amerika Serikat Sung Yong Kim Minggu, 13 November 2022 di Hotel Rimba, Bali.

“Melalui proses seleksi yang ketat dalam program Global Partnership for Climate Smart Infrastructure, proposal MRT Jakarta terpilih sebagai program yang akan didanai melalui grant atau hibah dari USTDA senilai US$709,630 untuk menyusun kajian teknis dan ekonomis terkait dengan inisiatif MRT Jakarta menerapkan energi baru terbarukan dan konservasi energi,” kata Tuhiyat melalui keterangannya, dikutip Senin (14/11/2022).

Tuhiyat menjelaskan bahwa PT MRT Jakarta berharap mendapatkan panduan serta peta jalan (road map) untuk transisi dan konservasi energi MRT Jakarta sebagai penyedia transportasi massal perkotaan berbasis rel yang ramah lingkungan. Dia mengatakan pihaknya akan melakukan kajian untuk melihat potensi dan kemungkinan penggunaan energi baru terbarukan dalam operasional MRT Jakarta.

“Misalnya potensi dan kemungkinan penggunaan panel surya di atap stasiun dan depo untuk mendorong efisiensi energi sehingga dapat menurunkan penggunaan energi dari sumber konvensional,” jelasnya.

Di sisi lain, Direktur USTDA Enoh T. Ebong mengatakan pihaknya bangga telah bermitra dengan PT MRT Jakarta dalam inisiatif energi baru terbarukan. Terlebih dia berharap MRT bisa menjadi contoh bagi operator transportasi lainnya di Indonesia dan Indo-Pasifik.

“Transportasi publik menjadi hal penting bagi Indonesia untuk mewujudkan tujuan kontribusinya terhadap perubahan iklim. Dukungan USTDA terhadap proyek inovatif ini akan memungkinkan MRT Jakarta untuk menghubungkan antara teknologi termutakhir dan solusi pintar berbasisperubahan iklim yang terus dikembangkan dan disediakan oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat,” paparnya.

Adapun, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan untuk menggunakan 100 persen energi baru terbarukan dalam operasionalnya pada 2035. Sejauh ini, 10 persen dari total penggunaan listrik MRT Jakarta berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang melalui PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini