Adira Finance Jajaki Pembiayaan Kendaraan Listrik EV

Bisnis.com,14 Nov 2022, 02:20 WIB
Penulis: Nabil Syarifudin Al Faruq
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar

JAKARTA, Bisnis.com — PT Adira Dinamika Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance tengah mempelajari pembiayaan untuk kendaraan listrik atau EV mengingat tren penjualannya tengah mengalami pertumbuhan.

Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan, Adira Finance saat ini baru memulai mempelajari untuk membiayai kendaraan listrik. Karena ada beberapa karakter kendaraan listrik berbeda dengan kendaraan konvensional atau yang berbasis BBM, seperti part yang lebih sedikit dan 40-50 persen harga kendaraan listrik itu adalah dari baterai.

“Hal lainnya yang belum kita ketahui adalah perilaku unik nasabah di Indonesia. Masyarakat kita itu kalau membeli kendaraan pasti memikirkan banyak hal, salah satunya harga jual setelah kendaraan tersebut tidak dipakai, sementara di luar negeri langsung dibuang. Penting sekali kami mengetahui harga secondary dari produk tersebut,” ujar Made dalam konferensi pers Adira Finance, Minggu (13/11/2022).

Made menambahkan, tren kendaraan listrik pada tahun depan masih akan terus tumbuh. Jika melihat negara Eropa, pada tahun 2035 sudah tidak boleh memproduksi kendaraan berbasis BBM. Dengan demikian, saat ini dunia sedang mengalami transisi, di mana dalam periode ini mereka akan mengganti semua infrastrukturnya untuk kendaraan listrik.

“Saya melihat Indonesia juga akan mengarah kesana, cuman perlu diingat, karakteristik konsumen di Indonesia sangat berbeda. Kita juga harus memperhatikan adopsi nya di dalam negeri ini akan secepat apa. Tren ini tidak bisa dihindari, Adira Finance harus memanfaatkan tren ini,” ujar dia.

Di sisi lain, Adira Finance menyambut baik dan mendukung kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk memperpanjang pelonggaran uang muka alias down payment (DP) 0 persen pembiayaan kendaraan bermotor untuk semua jenis kendaran bermotor baru.

Pelonggaran ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2023 – 31 Desember 2023.

Direktur Penjualan, Pelayanan, dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan mengatakan bahwa perseroan akan mendukung penuh kebijakan bank sentral, namun dengan tetap menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan, salah satunya dengan memperhatikan kemampuan membayar customer.

Kebijakan DP 0 persen merupakan salah satu kebijakan dari pemerintah untuk bisa membuat perekonomian menggulir dan membuat daya konsumsi masyarakat bisa meningkat. Kendati demikian, dia menilai kebijakan ini juga dibutuhkan serangkaian kebijakan lain dari pemerintah agar perputaran ekonomi di Indonesia terus mengalami pertumbuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Reni Lestari
Terkini