Bisnis.com, JAKARTA — Jejaring Alibaba di Indonesia PT Akulaku Silvrr Indonesia bersama PT Gozco Capital dan Rockcore Financial Technology Co.Ltd akan menyerap secara penuh haknya dalam rights issue emiten bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk. atau BBYB.
Per Oktober 2022, Akulaku menggenggam 25,67 persen saham BBYB. Sementara tiu Gozco dan Rockcore, masing-masing, memiliki 14,81 persen dan 6,12 persen.
Akulaku masuk dalam jaringan Alibaba lewat Ant Group, sayap finansial perusahaan teknologi yang didirikan Jack Ma.
Mengacu ke data Crunchbase, Ant Group masuk ke Akulaku itu pada 10 Januari 2019, lewat suntikan dana US$89 juta atau lebih dari Rp1 triliun.
Selain Ant Group, investasi di perusahaan tersebut juga pernah dilakukan oleh Sequoia Capital India, Qiming Venture Partners, dan Arbor Ventures.
Sementara itu, Akulaku Silvrr tercatat beberapa kali memborong saham BBYB pada 2022. Tercatat, kepemilikan mereka masih sebanyak 2.405.409.754 (2,405 miliar) lembar saham atau setara dengan 25,53 persen pada 12 Mei 2022.
Kepemilikan Akulaku bertambah 3 juta lembar atau menjadi 2.408.490.754 atau setara dengan 25,56 persen pada sesi berikutnya atau tepatnya pada 13 Mei 2022.
Tidak berhenti disitu, Akulaku kembali memborong 3,935 juta lembar saham BBYB pada 17 Mei 2022. Entitas afiliasi Grup Alibaba itu terpantau beberapa kali mengakumulasi saham BBYB sepanjang periode berjalan 2022.
BBYB mendapatkan pernyataan efektif rights issue dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.617.133.843 atau 2,61 miliar lembar saham.
Pernyataan efektif right issue ini didapat dari OJK pada Kamis (10/11/2022). Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp650 per saham sehingga jumlah dana ditargetkan mencapai Rp1,7 triliun.
Target rights issue tersebut turun dari sebelumnya perusahaan mengincar dana segar Rp5 triliun.
Dalam aksi korporasi BBYB, setiap pemegang 18 lembar saham lama yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada 22 November 2022 berhak memperoleh 5 HMETD. Satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu lembar saham baru.
Adapun BBYB menerbitkan saham baru satu di antaranya dalam rangka memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun dari OJK. Hingga kuartal III/2022, ekuitas BBYB tercatat sebesar Rp2,25 triliun.
“Jumlah perolehan dana Rp1,7 triliun tersebut akan digunakan perseroan untuk memperkuat modal inti dan sebagai modal kerja pengembangan usaha perseroan,” kata Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel