Survei Indikator: Publik Yakini Ekonomi dan Investasi Terdongkrak Usai KTT G20

Bisnis.com,15 Nov 2022, 13:36 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Survei Indikator: Publik Yakini Ekonomi dan Investasi Terdongkrak Usai KTT G20. Presiden Jokowi menyambut Presiden AS Joe Biden di venue utama KTT G20 di The Apurva Kempinski Bali, Kawasan Nusa Dua, Bali pada Selasa (15/11/2022). Dok. Media G20

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkam bahwa mayoritas warga (55,4 persen) percaya bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 memberikan dampak positif pada pemulihan ekonomi. Tidak hanya itu sekitar 53,1 warga juga percaya pertemuan tersebut mampu menarik investasi dunia.

“Bahkan sekitar 18,2 persen sangat percaya KTT G20 akan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dan sekitar 30,3 persen sangat percaya potensi Indonesia akan semakin dikenal oleh dunia sehingga semakin menarik minat investasi bagi dunia internasional,” kata Kennedy Muslim, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, dikutip dari keterangan resmi Selasa (15/12/2022).

Survei tersebut dilakukan pada periode 7-12 November 2022 dengan menggunakan metode Random Digit Dialing (RDD). RDD merupakan teknik pemilihan sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Adapun target populasi merupakan warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon cellular. Di dalam populasi nasional, ada sekitar 83 persen yang memenuhi kriteria tersebut.

Jumlah sampel sebanyak 1207 responden didapat melalui proses pembangkitan nomor cellular secara acak dan proporsional dari setiap Provinsi, tervalidasi, dan berhasil diwawancarai. Dengan asumsi simpel random sampling, margin of error survei diperkirakan ± 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Diketahui, KTT G-20 berlangsung pada pada 15-16 November 2022 di Bali. Sebanyak 17 kepala negara ekonomi utama dunia telah memastikan hadir dalam forum global berpengaruh ini

Di tengah ancaman resesi global yang dipicu oleh krisis energi dan pangan dunia akibat perang Rusia-Ukraina, serta persaingan geopolitik yang memanas antara Amerika Serikat dan Cina, Indonesia berpeluang besar menjadi penyeimbang dan fasilitator dialog negara-negara berpengaruh yang tergabung dalam forum ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini