Bisnis.com, JAKARTA – Tiga bank papan atas di Indonesia, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) mencatatkan akumulasi pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp570,2 triliun per September 2022.
Berdasarkan data yang diolah Bisnis dari laporan masing-masing perusahaan, Selasa (15/11/2022) jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 20 persen dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yakni sebesar Rp473,2 triliun.
Direktur BCA Haryanto T. Budiman mengatakan bahwa sampai dengan September 2022, penyaluran kredit perseroan ke sektor-sektor berkelanjutan telah mencapai Rp172,7 triliun, atau tumbuh 18,6 persen yoy dan berkontribusi 25,1 persen terhadap total kredit.
“Mencakup pembiayaan kepada sektor UKM [Usaha Kecil Menengah], pengelolaan sumber daya alam hayati dan lahan yang berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan, produk eco-efficient, pengelolaan air dan air limbah, hingga efisiensi energi,” tuturnya dalam siaran pers, Senin (14/11/2022).
Menurutnya, strategi bisnis yang dicanangkan oleh emiten berkode saham BBCA ini telah berada di jalur yang tepat karena terhubung dengan inisiatif, kepedulian, dan panggilan global atas cara-cara terkini dalam merealisasikan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kami merasa terinspirasi dan yakin bahwa arah serta strategi bisnis BCA telah sesuai dengan spirit global saat ini. Komitmen untuk menyeimbangkan profit, people, dan planet akan terus kami realisasikan dalam langkah-langkah strategis perseroan ke depan,” kata Haryanto.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan bahwa perseroan telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan sebesar Rp221,1 triliun hingga kuartal III/2022. Jumlah tersebut berkontribusi sebesar 24 persen dari total kredit perseroan.
Menurut Darmawan, emiten berkode saham BMRI tersebut telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Kucuran dana itu juga menyasar korporasi ataupun segmen mikro.
Perinciannya, pembiayaan berkelanjutan BMRI untuk segmen lingkungan mencapai Rp101 triliun. Dari jumlah tersebut, perseroan mengalokasikan pinjaman untuk proyek, seperti panel surya dan pembiayaan kendaraan listrik secara ritel dengan nilai mencapai Rp588 miliar.
Sementara pada segmen sosial, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan dengan nilai Rp120 triliun per kuartal III/2022 atau mencapai 13,2 persen dari portofolio pinjamannya.
Tak ketinggalan, BNI tercatat menyalurkan kredit berkelanjutan sebesar Rp176,4 triliun sampai dengan kuartal III/2022. Jumlah tersebut berkontribusi 28,5 persen dari total penyaluran kredit perseroan hingga akhir September 2022.
Mayoritas pembiayaan tersebut dialokasikan untuk pembiayaan dan pemberdayaan melalui kredit mikro dan UMKM yang tercatat Rp121,9 triliun. Selain itu, subsektor pengelolaan berkelanjutan mencapai Rp15,3 triliun, sementara subsektor pencegahan polusi Rp6,7 triliun.
Perseroan juga mengucurkan kredit untuk sektor lain, seperti pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan sebesar Rp21,8 triliun dan Rp10,7 triliun untuk sektor energi baru terbarukan.
Berikut nilai pembiayaan berkelanjutan dari Bank Mandiri, BNI, dan BCA per September 2022.
Daftar Bank | Sep-22 (dalam Rp Triliun) | Sep-21 (dalam Rp Triliun) | YoY | % to loan |
Bank Mandiri | 221,1 | 187,1 | 18% | 24% |
BNI | 176,4 | 140,5 | 26% | 28,5% |
BCA | 172,7 | 145,6 | 19% | 25,1% |
Total | 570,2 | 473,2 | 20% | |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel