Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) merencanakan seluruh dana yang diperoleh dari rights issue akhir bulan ini untuk mendukung kinerja kredit ke depan.
Bank digital yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Akulaku ini bakal menerbitkan maksimal 2.617.133.843 atau 2,61 miliar lembar dengan harga pelaksanaan Rp650 per saham. Dengan demikian total dana ditargetkan dapat mencapai Rp1,7 triliun. Jumlah tambahan modal ini sekaligus memastikan perusahaan memenuhi ketentuan modal minimum dari Otoritas Jasa Keuangan Rp3 triliun pada akhir 2022.
Berdasarkan prospektusnya, BBYB telah menyiapkan rencana penggunaan dana dari aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) VI tersebut.
Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 40 persen dari perolehan dana rights issue akan digunakan sebagai modal untuk mendukung ekspansi kredit Bank Neo Commerce baik secara digital maupun konvensional.
Selanjutnya, sekitar 40 persen lagi digunakan untuk kegiatan operasional perbankan, antara lain, rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia, promosi untuk memperoleh pengguna baru Neo+ (Mobile Banking Perseroan).
“Sekitar 20 persen akan digunakan untuk mendukung pengembangan teknologi informasi, antara lain namun tidak terbatas pada untuk pengembangan aplikasi digital banking,” tulis prospektus BBYB yang dikutip pada Selasa (15/11/2022).
Direktur Utama Bank Neo Commerce atau BNC Tjandra Gunawan menyampaikan bahwa rights issue akan meningkatkan kapasitas pendanaan BBYB untuk pengembangan bisnis perusahaan, sehingga kinerja perusahaan setelah aksi korporasi diperkirakan tumbuh berkelanjutan.
Di sisi lain, pelaksanaan rights issue juga menjadi komitmen perseroan untuk memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk pemenuhan modal inti yang dipatok Rp3 triliun pada 2022. Hingga kuartal III/2022, ekuitas BBYB tercatat sebesar Rp2,25 triliun
“Jumlah perolehan dana Rp1,7 triliun tersebut akan digunakan perseroan untuk memperkuat modal inti dan sebagai modal kerja pengembangan usaha perseroan,” kata Tjandra.
Dalam aksi korporasi BBYB, setiap pemegang 18 lembar saham lama yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada 22 November 2022 berhak memperoleh 5 HMETD. Satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu lembar saham baru
Dalam Prospektus yang diterbitkan, pemegang saham utama BNC yaitu PT Akulaku Silvrr Indonesia, PT Gozco Capital, dan Rockcore Financial Technology Co.Ltd akan melaksanakan secara penuh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan
Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berlangsung pada 24 November mendatang, bersamaan dengan periode perdagangan yang berlangsung pada 24 – 30 November.
Akhir pembayaran pemesanan tambahan jatuh pada 2 Desember 2022, dengan tanggal penjatahan pada 5 Desember dan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 7 Desember 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel