Bisnis.com, JAKARTA — Pendapatan premi PT BNI Life hingga Oktober 2022 telah mencapai 81 persen dari target tahun ini. Perseroan pun optimis mampu memenuhi target Rp5 triliun pada akhir tahun 2022.
Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan, berdasarkan data laporan keuangan perseroan per Oktober 2022, total pendapatan BNI Life sudah mencapai sekitar 81 persen dari target 2022 yang sudah dicanangkan.
“Kami optimis akan mencapai target premis sampai akhir tahun ini. Dengan dukungan sinergi bersama perusahaan induk dan mitra bisnis kami lainnya, beserta program-program marketing yang akan dijalankan pada kuartal IV tahun ini,” ujar Eben kepada Bisnis, Rabu (16/11/2022).
Eben menambahkan, untuk tahun depan, BNI Life juga akan melakukan beberapa rencana bisnis untuk mencapai peningkatan bisnis lebih baik lagi. Langkah itu seperti improvement sales process, training tenaga pemasar, sinergi dengan perusahaan induk melalui digital. Baik itu melalui API dengan sistem BNI, digital referral, hingga koneksi mobile banking. Langkah ini secara pararel disertai optimalisasi sinergi dengan BNI Group.
Berdasarkan catatan Bisnis, perusahaan asuransi jiwa pelat merah ini mampu membalikkan kinerja dengan membukukan laba setelah pajak senilai Rp135,97 miliar pada kuartal III-2022. Pasalnya, pada periode yang sama tahun lalu, BNI Life tercatat mengalami rugi senilai Rp8,77 miliar (year-on-year/yoy).
Perolehan laba bersih tersebut diperoleh dari pendapatan premi yang naik 14,7 persen secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp3,33 triliun menjadi Rp3,82 triliun. Sementara itu, jumlah pendapatan premi neto juga naik 15,7 persen yoy menjadi Rp3,7 triliun.
Pertumbuhan juga terjadi pada hasil investasi yang naik 36,3 persen yoy menjadi Rp921,67 miliar. Adapun, pada kuartal III-2021, hasil investasi yang dimiliki BNI Life bernilai Rp676 miliar. Dari sana, jumlah pendapatan perusahaan menjadi Rp4,65 triliun, naik 19,1 persen yoy dari Rp3,9 triliun.
BNI Life juga mencatatkan peningkatan pada jumlah beban klaim dan manfaat sebesar 18,9 persen yoy. Beban itu meningkat dari Rp2,73 triliun menjadi Rp3,25 triliun pada 30 September 2022.
Di sisi lain, jumlah investasi BNI Life juga terpantau tumbuh 5,1 persen yoy menjadi Rp20,38 triliun. Tak hanya itu, pertumbuhan juga terjadi pada jumlah aset yang naik 5,1 persen menjadi Rp21,96 triliun.
BNI Life juga mampu menjaga risk-based capital (RBC) di atas ketentuan menjadi 646,11 persen, jauh melebihi angka minimal yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen sesuai POJK No. 71/POJK.05/2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel