Inalum Gaet EGA Uni Emirat Arab di Proyek Aluminium Ramah Lingkungan

Bisnis.com,17 Nov 2022, 17:26 WIB
Penulis: Farid Firdaus
Direktur Utama Inalum Hendi Prio Santoso dan CEO EGA Abdulnasser Bin Kalban menandatangan kerja sama strategis pada KTT G20 di Bali, 14 November 2022/Dok.Inalum.

Bisnis.com, JAKARTA – BUMN Holding Pertambangan MIND ID melalui salah satu anggotanya PT Inalum (Persero) menegaskan kembali kerja sama dengan Emirates Global Aluminium terkait perluasan studi kelayakan brownfield Inalum di Kuala Tanjung, Sumatra Utara.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama Inalum Hendi Prio Santoso dan CEO EGA Abdulnasser Bin Kalban, pada KTT G20 di Bali, 14 November 2022. 

Hendi menjelaskan perjanjian ini diharapkan bisa meningkatkan performa Inalum dalam hal-hal peningkatan knowledge dan investasi industri aluminium nasional, sehingga perseroan bisa naik level dalam industri pengolahan aluminium nasional.

“Kerja sama ini juga bukti kepada industri global bahwa Inalum mampu memproduksi aluminium yang ramah lingkungan dengan menggunakan energi dari PLTA ramah energi dan berkelanjutan,” kata Hendi dalam keterangan resmi, Kamis (17/11/2022).

Selain itu, lanjutnya, kolaborasi strategis ini juga memberikan kesempatan kepada Inalum untuk meningkatkan produksi hingga double capacity. Menurutnya, EGA adalah mitra pilihan Inalum untuk ekspansi brownfield Kuala Tanjung, berdasarkan efisiensi teknologi peleburan EGA dan pengalaman mentransfernya secara internasional, dan potensi kemitraan perusahaan sebagai investor atau offtaker logam.

"Tahapan strategis berupa studi kelayakan bankable ini menjadi langkah berikutnya sebelum kita memulai konstruksi,” jelas dia.

Dengan rencana ekspansi ini, Inalum diharapkan memiliki tambahan kapasitas lebih dari 400 ribu ton aluminium per tahun.

CEO EGA Abdulnasser Bin Kalban menjelaskan jika aksi korporasi perluasan ini berhasil, maka Inalum diharapkan memiliki tambahan kapasitas lebih dari 400 ribu ton aluminium per tahun.

Dia menambahkan investasi potensial dalam perluasan brownfield Kuala Tanjung dan penjualan logam, akan memajukan pertumbuhan dalam aluminium rendah karbon yang akan memungkinkan kehidupan modern di seluruh dunia sekaligus melindungi bumi ini untuk generasi mendatang.

“Perjanjian ini merupakan langkah maju yang penting dalam kerja sama kami dengan Inalum, dan mendekatkan penyebaran teknologi yang dikembangkan UEA di Indonesia,” kata Abdulnasser Bin Kalban.

Sebagai catatan, saat ini Inalum terus melakukan inovasi dengan melakukan inisiatif pengembangan proyek strategis di antaranya Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi, Optimalisasi Smelter Aluminium Kuala Tanjung, Proyek Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, dan Pembangunan Aluminium Remelt IAA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini