Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan reasuransi PT Reasuransi Maipark Indonesia meluncurkan SENA, bertujuan membantu para pelaku industri asuransi umum ihwal manajemen portofolio dan pengelolaan risiko, terutama terhadap potensi bencana alam dan perubahan iklim.
Direktur Utama Maipark Kocu Andre Hutagalung menjelaskan bahwa platform SENA merupakan perwujudan peran Maipark yang bukan sekadar perusahaan reasuransi biasa, namun juga wadah penelitian dan kajian terkait kebencanaan di Indonesia.
"Setiap portofolio perusahaan asuransi umum itu sekitar 30-40 persen pasti akan terpengaruh risiko bencana alam. SENA bisa menjadi alat bantu dalam mengelola risiko tersebut secara lebih baik," ujar Kocu ketika ditemui Bisnis setelah acara peluncuran SENA, di bilangan Setiabudi, Jakarta, Rabu (16/11/2022) malam.
Sekadar informasi, peluncuran SENA berada dalam rangkaian acara bertajuk Resonansi dan MAIPARK Award 2022, yang turut dihadiri para bos dan manajemen perusahaan asuransi, perwakilan asosiasi asuransi umum dan asuransi jiwa, dan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kocu menjelaskan bahwa latar belakang Maipark membangun platform SENA turut terdorong penciptaan nilai tambah buat para mitra asuransi umum. Jangan sampai, para mitra protes karena kesulitan mengakses database risiko bencana Maipark, atau mengeluh karena penyajiannya terlalu rumit dan memakan waktu.
Oleh karenanya, SENA memiliki tampilan berbentuk peta 3D interaktif, yang di dalamnya mencakup model-model bencana dan akumulasi pengetahuan dari berbagai penelitian Maipark selama bertahun-tahun. Ibaratnya, SENA bertugas memberikan rating atau scoring risiko bencana katastrofe untuk setiap wilayah di Indonesia.
Platform digital yang telah Maipark persiapkan selama dua tahun belakangan ini memungkinkan perusahaan asuransi umum melihat dan mengelola portofolio mereka berdasarkan pemetaan wilayah. Informasi ini pun bisa menjadi pertimbangan dalam memutuskan strategi bisnis ke depan.
Terkini, SENA mengakomodasi tiga fitur utama, yaitu exposure management, exposure at risk, dan realtime catastrophe loss estimation. Teknologi ini juga memungkinkan perhitungan cepat potensi klaim di setiap munculnya bencana katastrofe di Tanah Air.
"Kami targetkan SENA sudah bisa live dan mulai dimanfaatkan para perusahaan asuransi pada kuartal I/2023. Saat ini, kami masih ingin memastikan bahwa platform ini mudah digunakan, terutama soal teknis, seperti definisi soal apa-apa saja yang dibutuhkan untuk mengakses platform ini," tambahnya.
Beberapa persiapan teknis yang masih Maipark upayakan, antara lain soal bagaimana spesifikasi infrastruktur teknologi informasi (IT) dan kebutuhan kecepatan internet untuk mengakses SENA. Maipark berupaya memastikan agar akses SENA tetap masuk akal secara operasional, dan tak lantas membebani para mitra dengan mengharuskan upgrade kapasitas IT yang terlampau canggih dan mahal.
Saat ini, data dan model bencana SENA terkait gempa bumi di Tanah Air menjadi yang paling mutakhir. Selain itu, ada juga modeling untuk bencana banjir, letusan gunung berapi, dan dampak perubahan cuaca dan iklim.
Ke depan, Kocu mengungkap bahwa pengembangan SENA akan difokuskan untuk memperkuat kerja sama untuk penelitian dan pengembangan database model-model bencana di samping gempa bumi, terutama modeling terkait perubahan cuaca dan iklim.
Pasalnya, Maipark meyakini bahwa risiko bencana katastrofe dari perubahan cuaca dan iklim akan berpengaruh besar buat Indonesia. Terlebih, ada potensi kenaikan curah hujan ekstrem, durasi musim hujan yang lebih lama, serta kenaikan muka air laut di beberapa wilayah pesisir.
"Akses kepada SENA yang nantinya bisa dioptimalkan para mitra asuransi umum, harapannya membuat proses manajemen risiko mereka lebih baik, termasuk dalam perencanaan bisnis ke depan. Alhasil, industri asuransi umum pun bisa jadi lebih sehat dan kuat, seperti makna dari nama SENA," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel