Tren Kendaraan Bermotor Listrik, Begini Pandangan Leasing & Perusahaan Asuransi

Bisnis.com,17 Nov 2022, 21:16 WIB
Penulis: Nabil Syarifudin Al Faruq
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia akan memiliki jumlah kendaraan listrik yang signifikan dalam 10 tahun ke depan.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno juga menyampaikan bahwa tren kendaraan bermotor listrik masih akan mengelami pertumbuhan ke depannya. Dukungan infrastruktur kendaraan listrik dari pemerintah, maka pada 2031 diproyeksikan sudah ada 7.000 tempat charging station kendaraan listrik di Indonesia.

Selanjutnya potensi pertumbuhan pasar listrik pada tahun 2035 untuk kendaraan roda 2 diproyeksikan terdapat 12 juta unit dan roda 4 berjumlah 1 juta unit.

“Pasar EV di Indonesia akan tumbuh, karena penduduk Indonesia itu luar biasa besar. Kalo nanti ketersediaan mobil listrik nya sudah banyak, pasti satu per satu akan mulai masuk, tentunya harus diiringi dengan ketersediaan infrastruktur yang baik,” ujar Suwandi dalam webinar, Kamis (17/11/2022).

Menurut dia, meski kondisi ini merupakan peluang bagi perusahaan pembiayaan. Akan tetapi masih terdapat sejumlah risiko seperti harga kendaraan listrik dinilai masing terlalu mahal saat ini.Di sisi lain, masyarakat pun juga pasti memikirkan harga secondary market.

Dalam kesempatan yang sama. PT Asuransi MSIG Indonesia memproyeksikan angka kendaraan bermotor listrik akan mengalami pertumbuhan dengan cepat dalam kurun waktu 15 tahun ke depan. Hal ini sejalan dengan transisi kendaraan berbasis BBM ke kendaraan listrik yang dilakukan oleh sejumlah negara.

Wakil Direktur Asuransi MSIG Indonesia Bernard Wanandi mengatakan, secara global kendaraan bermotor listrik mengalami pertumbuhan yang signifikan jika dilihat dari tahun 2020 ke 2021, di mana jumlah unit kendaraan listrik naik hampir 2 kali lipat.

“Pada semester I-2022, kendaraan bermotor listrik secara global mengalami kenaikan 62 persen jika dibandingkan semester I-2021. Meskipun demikian, pertumbuhan ini terbilang lambat karena adanya kekurangan komponen dan perang di Ukraina,” ujar Bernard.

Secara rinci, penjualan kendaraan listrik di Amerika Serikat (AS) dan Kanada mengalami peningkatan sebesar 49 persen untuk semester I dari tahun ke tahun. Kemudian China juga mencatat pertumbuhan sebesar 113 persen dengan BYD dan Tesla sebagai merek yang paling berkontribusi.

Sementara di Indonesia, Bernard menyampaikan bahwa pertumbuhan kendaraan listrik juga mengalami peningkata, di mana pada semester II-2022 dilaporkan sudah terjual mencapai 5.600 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini