Adaro (ADRO) dan Total Garap Proyek PLTB 70 MW di Kalimantan Selatan

Bisnis.com,18 Nov 2022, 14:57 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Adaro Power membentuk konsorsium bersama Total Eren S.A mengembangkan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) atau tenaga angin di Kalimantan Selatan.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten yang dinakhodai Garibaldi Thohir, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) melalui anak usahanya mendapatkan surat penunjukan atau letter of intent dari PLN untuk pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) atau tenaga angin di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, dengan daya 70 megawatt (MW).

Sekretaris Perusahaan Adaro Energy Indonesia Mahardika Putranto menerangkan perseroan melalui anak usahanya PT Adaro Power mendapatkan penunjukan pengembangan pembangkit listrik energi baru terbarukan tersebut.

Adaro Power membentuk konsorsium bersama Total Eren S.A, dan konsorsium tersebut ditetapkan sebagai pemenang lelang oleh PT PLN (Persero). Lelang tersebut dalam rangka pengembangan pembangunan proyek pembangkit listrik swasta pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Tanah laut 70 MW dengan sistem penyimpanan energi baterai 10 MW/10 MWh.

"Proyek ini menunjukkan komitmen Perseroan dalam membangun Adaro yang lebih hijau melalui pilar Adaro Green, yang fokus pada pengembangan berbagai sumber energi baru terbarukan," ungkapnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (18/11/2022).

Emiten milik Boy Thohir ini sedang berusaha mengekspansi bisnisnya ke proyek berkelanjutan dan mengarah pada energi hijau. ADRO tengah berusaha mengekspansi proyek pembangunan smelter aluminium.

Nantinya smelter ini akan memasok bahan baku untuk kendaraan listrik dan panel surya. Nilai investasinya sebesar US$728 juta.

ADRO yang juga mencetak pertumbuhan laba ratusan persen per September 2022. ADRO tercatat membukukan laba bersih naik 366 persen mendapai US$2,16 miliar atau setara dengan Rp33,8 triliun dari tahun sebelumnya hanya US$465,2 juta.

Pertumbuhan laba ADRO terkerek oleh pendapatan usaha yang naik 130 persen dari US$2,56 miliar menjadi US$5,9 miliar atau setara dengan Rp92,2 triliun sampai dengan akhir September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini