Rupiah Melemah, Cek Kurs Dolar di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI Hari Ini (18/11/2022)

Bisnis.com,18 Nov 2022, 10:22 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimajarn

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah dibuka melemah pada perdagangan akhir pekan, Jumat (18/11/2022) di tengah outlook penguatan dolar AS.

Mengutip data Bloomberg, mata uang Garuda dibuka terdepresiasi 25 poin atau 0,16 persen ke Rp15.687 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS juga melemah 0,11 persen ke 106,57.

Bersama dengan rupiah, sejumlah mata uang di Asia juga melemah seperti dolar Taiwan melemah 0,24 persen, won Korea Selatan melemah 0,02 persen, rupee India melemah 0,42 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,01 persen.

Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX) memperkirakan pelemahan rupiah dan mata uang lainnya di Asia lantaran adanya outlook kenaikan suku bunga bank sentral AS.

Empat pejabat The Federal Reserve yang menjadi anggota Federal Open Market Committee (FOMC), pada acara terpisah kemarin, menyebutkan dukungan kenaikan suku bunga sebesar 0,50 persen untuk Desember mendatang.

“Walau sudah diprediksi secara umum, tetapi hal ini sempat menopang naik dolar AS. The Fed nampaknya akan menaikkan suku bunga dengan tidak se-agresif empat pertemuan sebelumnya, tetapi menargetkan tingkat suku bunga serendahnya 5,0 – 5,25 persem pada pertengahan 2023,” tulis Tim Riset MIFX, Jumat (18/11/2022).

Adapun, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa pergerakan rupiah juga dipengaruhi oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur BI November 2022.

BI memutuskan mengerek BI 7-Days Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen. Selain mengerek suku bunga acuan, BI juga menaikkan suku bunga deposit facility sebesar 50 bps menjadi 4,5 persen dan suku bunga lending facility sebesar 50 bps menjadi 6 persen.

Lantas, bagaimana kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini (18/11/2022)?

BCA

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.27 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.684 dan harga jual sebesar Rp15.704 berdasarkan e-rate.

Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.25 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.509 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.809 per dolar AS.

Kurs Jual Beli Dolar AS Bank Central Asia (BCA)

Kurs

Beli (Rp)

Jual (Rp)

TT Counter

15.509

15.809

e-rate

15.684

15.704

Bank Notes

15.509

15.809

BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.35 WIB masing-masing sebesar Rp15.683 dan Rp15.703 untuk e-rate.

Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp15.600 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.800 per dolar AS.

Kurs Jual Beli Dolar AS Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Kurs

Beli (Rp)

Jual (Rp)

e-Rate

15.683

15.703

TT Counter

15.600

15.800

Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada pukul 09.08 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.630 dan harga jual sebesar Rp15.710 berdasarkan e-rate.

Lalu, Bank Mandiri menetapkan bank notes dengan harga beli sebesar Rp15.660 per dolar AS, sedangkan harga jual sebesar Rp15.710 per dolar AS.

Kurs Jual Beli Dolar AS Bank Mandiri

Kurs

Beli (Rp)

Jual (Rp)

TT Counter 

15.450

15.800

E Rate 

15.630

15.710

Bank Notes 

15.660

15.710

BNI

Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk e-rate pada pukul 09.30 WIB masing-masing sebesar Rp15.681 dan Rp15.701

Untuk bank notes BNI pada 09.35 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.525 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.875 per dolar AS.

Kurs Jual Beli Dolar AS Bank Negara Indonesia (BNI)

Kurs

Beli (Rp)

Jual (Rp)

TT Counter 

15.525

15.875

E Rate

15.681

15.701

Bank Notes

15.525

15.875

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini