Bisnis.com, JAKARTA - Menurut Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, laba adalah kelebihan pendapatan dibandingkan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut atau profit, dengan kata lain laba merupakan penghasilan bersih atau imbalan dari aktivitas perusahaan.
Pendapatan lebih ini juga tertulis di laporan laba rugi. Laporan tersebut adalah sebuah laporan keuangan perusahaan tertentu yang berisi data pendapatan dan beban perusahaan dalam periode akuntansi tertentu yang dibuat oleh bagian keuangan.
Berikut ini adalah beberapa hal tentang laba yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Pengertian laba menurut para ahli
- Don R. Hansen dan Maryanne M.Mowen
Laba merupakan pendapatan dan kegiatan operasional yang sudah dikurangi dengan jumlah biaya bunga, pajak, biaya penelitian dan pengembangan. Penghasilan bersih tersaji dalam bentuk laporan laba-rugi. - Charles Thomas Horngren
Laba merupakan penghasilan lebih dari total jumlah pendapatan dengan perbandingan total beban. Hal ini juga disebut dengan keuntungan bersih. - Menurut IAI
IAI merupakan singkatan dari Ikatan Akuntansi Indonesia. Organisasi ini mendefinisikan bersih sebagai ukuran dasar untuk ukuran lainnya seperti earnings per share atau return on investment.
2. Jenis laba
- Laba kotor
Jenis lab aini merupakan jenis laba yang dihitung dari selisih positif nilai penjualan dengan retur dan potongan dari penjualan yang dilakukan. - Laba usaha operasi
Laba ini merupakan keuntungan dari pengurangan laba kotor dengan harga pokok dan biaya usaha. - Laba bersih
Laba bersih merupakan pengurangan dari total laba dikurangi dengan pajak yang dikenakan berdasarkan peraturan yang berlaku. - Laba bersih sebelum pajak
Laba jenis ini merupakan keuntungan usaha dikurangi biaya bunga.
3. Unsur laba
- Pendapatan
Didefinisikan sebagai peningkatan aktivitas perusahaan atau penurunan kewajiban dalam satu periode perhitungan atau pencatatan akuntansi. Pendapatan diperoleh dari kegiatan operasional yang berbentuk kredit atau penjualan barang yang dilakukan perusahaan dari berbagai jenis bisnis. - Biaya
Biaya yang dimaksud dalam unsur laba ini adalah uang kas yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi barang atau jasa, yang akan dijual kembali sebagai komoditas utama perusahaan demi mendapatkan keuntungan. Jika terdapat biaya yang sudah kadaluarsa, dalam pencatatan akan disebut dengan beban. - Beban
Dipahami sebagai pengeluaran atau penggunaan aset yang dimiliki perusahaan dalam satu periode pencatatan akuntansi, untuk menopang aktivitas operasional perusahaan. Beban juga dipahami sebagai proses berkurangnya aktiva, sehingga terjadi kondisi dimana ekuitas menurun. - Untung dan rugi
Laba tidak dapat dipisahkan dari unsur untung dan rugi. Keuntungan perusahaan merupakan peningkatan nilai ekuitas dan transaksi yang dilakukan, namun bukan pendapatan investasi pemilik perusahaan. Kerugian bisa dipahami sebaliknya, sebagai penurunan nilai ekuitas perusahaan akibat proses bisnis. - Penghasilan
Penghasilan sendiri akan mencangkup keuntungan dan pendapatan atau dalam istilah lainnya gain dan revenue. Unsur ini sendiri adalah arus masuk bruto yang berasal dari manfaat ekonomi. Penghasilan akan muncul dari meningkatnya arus bruto yang dimiliki perusahaan.
4. Perbedaan laba dan keuntungan
Laba merupakan pendapatan dalam suatu periode atas biaya yang berhubungan dengan bisnis selama setahun akuntansi. Laba bisa meningkatkan nilai investasi pemiliknya. Sedangkan keuntungan adalah pendapatan yang didapat dari transaksi yang terkait dengan bisnis, misalnya seperti penjualan aset tetap, apresiasi nilai aset dan lainnya.
5. Rumus laba
- Rumus laba bersih
Laba bersih = Laba kotor = Beban usaha atau Laba bersih = Total pendapatan = Total pengeluaran. - Rumus laba kotor
Laba kotor = Penjualan bersih = Harga Pokok Penjualan (HPP).
HPP = Persediaan barang dagang yang siap dijual – persediaan barang dagang akhir.
- Rumus laba usaha
Laba usaha = Laba – Beban usaha atau Laba Usaha = pendapatan kotor – total biaya
6. Cara menghitung laba
- Laba kotor
Penjualan bersih: Rp50.000.000
HPP: Rp20.000.000
Biaya pemasaran: Rp5.000.000
Biaya kebutuhan administrasi: Rp5.000.000
Pajak: Rp2.500.000
Cara menghitung:
Laba kotor = pendapatan – HPP
= Rp50.000.000 – Rp20.000.000
= Rp30.000.000
- Laba bersih
Bisnis yang kamu jalani memiliki margin pendapatan sebesar 10% dengan pendapatan sebesar Rp50.000.000.
Laba bersih = margin bersih x pendapatan
= 10 persen x Rp50.000.000
= Rp5.000.000
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang laba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel