Bisnis.com, JAKARTA - Menurut Otoritas Jasa keuangan (OJK), likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban yang harus dilunasi segera dalam waktu yang singkat. Sebuah perusahaan dikatakan likuid jika memiliki alat pembayaran berupa harta lancar yang lebih besar dibandingkan dengan semua kewajibannya.
Menurut Handano mardiyanto dalam bukunya yang berjudul Inti Sari manajemen Keuangan (2009) menyebutkan, likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban (utang) jangka pendek yang jatuh tempo pada tahun bersangkutan.
Berikut ini beberapa hal tentang likuiditas yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Jenis Rasio Likuiditas
- Rasio lancar
Rasio lancar merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva lancar dalam membayar semua kewajiban atau utang lancarnya. Semakin tinggi jumlah aktiva lancar, maka semakin tinggi rasio lancar yang berarti perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
Rasio lancar = aktiva lancar / utang lancar.
- Rasio cepat
Rasio dengan nama lain Acid Test Ratio ini menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi hutang jangka pendek menggunakan aktiva lancar tanpa mempertimbangkan persediaan perusahaan. Sebab, persediaan memerlukan waktu lama untuk diubah menjadi asset.
Rasio cepat = (aset lancar – persediaan) / Utang lancar.
- Rasio kas
Kas dan surat berharga jangka pendek adalah komponen aktiva lancar yang paling siap untuk dicairkan. Rasio kas mengukur likuiditas dari aktiva lancar yang pasti bisa dicairkan menjadi kas.
Rasio kas = (kas + surat berharga jangka pendek) / utang lancar.
2. Contoh likuiditas
Misalnya kamu ingin membeli kulkas seharga Rp2 juta, uang tunai adalah jenis aset yang paling mudah digunakan untuk mendapatkan kulkas tersebut. Sementara, kamu ingin membeli buku dengan nilai setara dengan Rp2 juta, ia tidak bisa begitu saja membawa koleksi buku tersebut ke toko elektronik. Sebagai gantinya, kamu harus menjual terlebih dahulu koleksi tersebut untuk mendapatkan uang tunai dan membeli kelas baru. Jika kamu bisa menjual dalam waktu cepat, kamu adalah orang yang beruntung. Namun, bisa saja kamu membutuhkan waktu lebih lama dan harus memasang diskon agar bukunya laku.
3. Fungsi likuiditas
- Likuiditas mengukur ketersediaan kas dan setara kas untuk memenuhi utang jangka pendek.
- Likuiditas bisa menjadi antisipator dana jika sewaktu-waktu perusahaan memiliki kebutuhan mendadak.
- Untuk menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari.
- Likuiditas bisa menjadi bahan mempertimbangkan apakah suatu perusahaan layak untuk menerima suntikan dana dari para pemodal.
- Untuk pihak perbankan, likuiditas akan memudahkan nasabah untuk menarik dana.
- Membantu manajemen perusahaan untuk mengawasi efisiensi modal perusahaan.
- Likuiditas bisa menjadi alat bantu analisis keuangan dan menginterpretasi posisi keuangan jangka pendek perusahaan.
4. Rumus rasio likuiditas
QR = (CA – Inventories) / CL.
QR = quick ratio.
CA = Current Assets.
CL = Current Liabilities.
5. Contoh rasio likuiditas
Rasio likuiditas ditunjukkan oleh rasio kas terhadap kewajiban lancarnya, seperti pembayaran gaji karyawan, pembayaran tagihan listrik, pelunasan biaya telpon, dan pembayaran iuran PDAM.
6. Likuiditas bank
Likuiditas bank adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang akan jatuh tempo. Bank dengan likuiditas akan lebih mudah memelihara kepercayaan yang diberikan masyarakat. Karena itu, bank selalu berusaha mengelola risiko likuiditasnya dengan berbagai cara yang memungkinkan.
Itulah beberapa hal tentang likuiditas yang mungkin kamu belum ketahui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel