Bisnis.com, JAKARTA — Startup insurance technology (insurtech) yang berbasis di Indonesia yakni Qoala menargetkan pertumbuhan 3 kali lipat pada tahun ini. Seiring dengan pertumbuhan ini, Qoala pun terus berupaya untuk melakukan berbagai inovasi untuk mengurangi hambatan dalam mengakses asuransi.
Co-Founder & Deputy CEO Qoala Tommy Martin mengatakan, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan 3 kali lipat, Qoala akan terus berupaya membuat asuransi dapat lebih mudah di akses dan menyediakan berbagai pilihan asuransi yang variatif bagi seluruh kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Selain itu, khusus bagi para tenaga pemasar kami, Qoala akan terus mendorong investasi teknologi serta pelatihan keterampilan untuk membantu dalam memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan mereka,” ujar Tommy kepada Bisnis, Sabtu (19/11).
Tommy menyampaikan, sampai saat ini Qoala telah mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan sejak pendanaan seri A pada April 2020 lalu. Qoala berhasil bertumbuh 30 kali lipat dan menjadi perusahaan insurtech dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.
Pada tahun ini pun Qoala baru saja meraih pendanaan seri B sebesar US$65 juta yang dipoeroleh dari perusahaan investasi asal Eropa yakni Eurazeo beserta existing investor.
“Kami akan berinvestasi lebih jauh untuk memperluas jangkauan Qoala di seluruh Asia Tenggara, termasuk dalam pengembangan teknologi dan pelayanan untuk membantu mengurangi hambatan dalam mengakses asuransi, yang saat ini masih signifikan,” ujar dia.
Sebagai informasi, total tenaga pemasar di Qoala saat ini mencapai lebih dari 50.000 tenaga pemasar di seluruh Indonesia. Qoala didukung oleh pialang asuransi PT Mitra Jasa Pratama, bekerja sama dengan lebih dari 50 perusahaan asuransi yang memiliki tujuan untuk mengembangkan produk-produk asuransi yang terbaik.
Di sisi lain, Qoala kembali mencatatkan prestasi di penghujung tahun. Qoala berhasil menjadi perusahaan insurtech satu-satunya asal Indonesia yang menduduki peringkat ke-45 dalam daftar The Insurtech 100 2022. Daftar ini dikeluarkan oleh Sonr, market intelligent platform industri asuransi, sebagai peringkat tahunan dari perusahaan startups, scaleups dan inovator terkemuka dunia yang mendorong perubahan dalam industri asuransi.
100 perusahaan asuransi ini dipilih menggunakan Indeks Sonr, teknologi penilaian eksklusif yang menggabungkan jutaan data terkait kriteria utama pemilihan yang mencakup kepemimpinan, produk, dan kinerja bisnis. Setelah beberapa daftar perusahaan muncul, Sonr mengumpulkan analisis pakar dan perspektif dari beberapa pemimpin industri yang mewakili organisasi seperti perusahaan konsultan EY dan asuransi penyedia Generali. Dipastikan seluruh startup dinilai dan dievaluasi secara kritis oleh setidaknya tiga ahli independen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel